REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Algoritma, Aditya Perdana mengatakan, sampai saat ini polarisasi politik masih tidak terlihat. Ia merasa, perbedaan preferensi pilihan, semua masih dalam spektrum yang sama.
Aditya menerangkan, jika dilihat pendapat soal UU Miras, misalnya. Pemilih semua partai politik cenderung setuju larangan miras harus dilakukan, bahkan datang dari responden yang menjadi peminum miras.
Hampir semua pemilih dari partai-partai yang ada di parlemen setuju terhadap larangan itu. Persetujuan paling tinggi memang datang dari pemilih PKS, dan persetujuan paling rendah datang dari pemilih PDIP.
Kemudian, dilihat isu lain seperti kepemimpinan perempuan. Ia menilai, pemilih-pemilih dari partai parlemen cenderung moderat, tidak ada soal dan pemimpin perempuan bukan sesuatu yang perlu diperdebatkan lagi.