REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Twitter sekarang mengharuskan siapa pun yang ingin melihat cuitan untuk log in terlebih dahulu dan harus mendaftar jika tidak memiliki akun. Pemilik Twitter, Elon Musk, mengatakan bahwa langkah ini adalah upaya untuk menyetop akses pengunjung yang tak terdaftar di Twitter.
Musk juga mengatakan bahwa kebijakan ini tidak akan diberlakukan secara permanen. "Ini adalah tindakan darurat sementara," kata Musk dalam sebuah cuitan seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (1/7/2023).
"Kami menemukan begitu banyak data yang dirampas, sehingga menurunkan layanan untuk pengguna biasa," kata Musk.
Dia mengeklaim, ratusan organisasi telah mencoba mencari data Twitter dengan sangat agresif, sehingga memengaruhi pengalaman pengguna.
Musk sebelumnya telah menyatakan ketidaksenangannya terhadap perusahaan kecerdasan buatan seperti OpenAI, pemilik ChatGPT, yang menggunakan data Twitter untuk melatih model bahasa mereka yang besar.
"Kami benar-benar akan mengambil tindakan hukum terhadap mereka yang mencuri data kami dan berharap untuk melihat mereka di pengadilan, 2 sampai 3 tahun dari sekarang," kata dia.
Dalam sebuah surat yang ditujukan kepada CEO Microsoft Satya Nadella, pengacara Musk, Alex Spiro, pada Mei lalu mendesak Microsoft untuk melakukan audit terhadap penggunaan konten Twitter, dengan tuduhan bahwa pengembang Windows tersebut telah melanggar kesepakatan dalam penggunaan data perusahaan media sosial tersebut.
Perusahaan ini telah memulai berbagai langkah untuk menarik kembali para pengiklan yang meninggalkan platform di bawah kepemilikan Musk, dan untuk meningkatkan pendapatan langganan dengan menjadikan tanda centang verifikasi sebagai bagian dari program Twitter Blue.
Pada awal bulan ini, Twitter telah mengumumkan rencana untuk fokus pada video, kreator, dan kemitraan perdagangan untuk merevitalisasi bisnis perusahaan media sosial ini di luar periklanan digital. Twitter juga telah mulai mengenakan biaya kepada pengguna untuk mengakses antarmuka pemrograman aplikasi (API), yang digunakan oleh aplikasi pihak ketiga dan para peneliti.