REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Presiden Prancis Emmanuel Macron menunda kunjungan kenegaraan ke Jerman karena kerusuhan di Prancis. Macron berbicara dengan Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier melalui telepon pada Sabtu (1/7/2023) untuk menyampaikan pembatalan itu.
"Presiden Macron telah meminta agar rencana kunjungan kenegaraan ke Jerman ditunda," kata juru bicara Pemerintah Prancis.
Lebih dari 1.300 orang ditangkap di Prancis pada malam keempat kerusuhan. Penembakan seorang remaja berusia 17 tahun, Nahel M oleh seorang polisi telah menuai kecaman dan aksi protes yang meluas di Prancis. Aksi protes berujung ricuh dan bentrok antara pengunjuk rasa dan anggota kepolisian.
Pemakaman Nahel berlangsung pada Sabtu (1/7/2023). Keluarga dan teman-teman Nahel berkumpul untuk menghadiri pemakaman di sebuah masjid di Kota Nanterre, pinggiran Paris.
Nahel merupakan keturunan Aljazair dan Maroko. Dia ditembak oleh seorang petugas polisi pada Selasa (27/6/2023) karena diduga melanggar lalu lintas.
Prancis telah mengerahkan sekitar 45 ribu petugas polisi yang didukung oleh kendaraan lapis baja ringan dikerahkan. Menteri Kehakiman, Eric Dupont-Moretti mengatakan, 30 persen orang yang ditangkap dalam kerusuhan berusia di bawah 18 tahun.
Penjarahan dan kerusuhan terjadi di Kota Lyon, Marseille dan Grenoble. Gerombolan pemuda menjarah toko, membakar dan melempari petugas dengan proyektil.
Menteri Keuangan, Bruno Le Maire mengatakan, lebih dari 700 toko, supermarket, restoran, dan cabang bank telah dijarah. Bahkan beberapa ada yang dibakar.
Polisi mengatakan, para perusuh di Marseille menjarah toko senjata dan mencuri senapan berburu tetapi tidak memiliki amunisi. Wali Kota Marseille, Benoit Payan meminta pemerintah mengirim pasukan tambahan untuk mengatasi penjarahan dan kekerasan setelah tiga petugas polisi terluka ringan pada Sabtu.
Kerusuhan yang meluas menyebabkan dua konser di Stade de France di pinggiran Paris dibatalkan. Sementara rumah mode milik LVMH, Celine membatalkan pertunjukan pakaian pria 2024 pada Ahad (2/7/2023).