Senin 03 Jul 2023 20:13 WIB

Tak Mampu Bayar Uang Kuliah, 10 Calon Mahasiswa UI Mundur

Laporan mengenai keluhan biaya UKT UI tahun ini naik tiga kali lipat.

Rep: Alkhaledi Kurnialam, Ronggo Astungkoro/ Red: Andri Saubani
Mahasiswa yang tergabung BEM se-UI mengenakan seragam SMA dan membawa poster saat melakukan aksi simbolik protes BOP jalur Nasional di Halaman Rektorat, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (26/6/2023). Unjuk rasa tersebut terkait minimnya transparansi dan akuntabilitas Universitas Indonesia dalam penentuan Biaya Operasional Pendidikan (BOP) jalur Nasional tahun ajaran 2023/2024 yang dinilai terlalu mahal untuk lebih dari 600 mahasiswa baru UI jalur SNBP dan dianggap tidak adil bagi mahasiswa.
Foto: ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha
Mahasiswa yang tergabung BEM se-UI mengenakan seragam SMA dan membawa poster saat melakukan aksi simbolik protes BOP jalur Nasional di Halaman Rektorat, Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (26/6/2023). Unjuk rasa tersebut terkait minimnya transparansi dan akuntabilitas Universitas Indonesia dalam penentuan Biaya Operasional Pendidikan (BOP) jalur Nasional tahun ajaran 2023/2024 yang dinilai terlalu mahal untuk lebih dari 600 mahasiswa baru UI jalur SNBP dan dianggap tidak adil bagi mahasiswa.

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia (UI) menyebut ada 10 calon mahasiswa baru kampus tersebut dari jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2023 yang ingin mengundurkan diri. Kondisi ini terjadi karena mereka merasa tidak mampu dengan besaran uang kuliah tunggal (UKT) yang ditetapkan kampus.

Ketua BEM UI, Melki Sedek Huang mengatakan, jumlah mahasiswa baru yang ingin mengundurkan diri bahkan dikatakan sebenarnya ada lebih dari 10. Namun setelah pendampingan, tersisa ada 10 orang yang masih mengaku ingin mengundurkan diri.

Baca Juga

"Akan ada bantuan (dari BEM UI), sebelumnya bahkan harusnya bisa lebih dari 10, cuma teman-teman BEM dan BEM fakultas akan selalu mengusahakan mengakses bantuan dari dekan, alumni, atau pun stakeholder yang kita jadi mitra. Kita coba kasih bantuan sampai sekarang tersisa 10 saja," jelas Melki Sedek Huang, Senin (3/7/2023).

BEM UI disebutnya akan berupaya membantu para calon mahasiswa baru yang ingin mengundurkan diri agar mereka tetap bisa berkuliah di UI. Tindakan serupa juga diklaim akan dilakukan kepada ratusan calon mahasiswa baru yang hingga kini masih merasa keberatan dengan besaran UKT.

Laporan keluhan tentang biaya UKT yang tinggi pada tahun ini, kata Melki, lebih banyak hampir tiga kali lipat dari tahun sebelumnya. Pada 2022, BEM UI disebutnya menerima sekitar 320 aduan calon mahasiswa baru, sementara pada 2023, ada 800 aduan yang diterima pihaknya.

"Tahun lalu total aduan yang kita dapatkan ada 320-an.  Tahun ini bahkan meningkat pesat, 2-3 kali lipat bahkan hanya dalam jalur penerimaan. Satu jalur SNBP saja,"ujarnya.

Menanggapi masalah ini, Kepala Biro Humas dan Keterbukaan Informasi Publik UI, Amelita Lusia mengatakan, mahasiswa sebenarnya bisa menyampaikan keberatannya ke pihak kampus jika merasa tidak mampu atas UKT yang ditentukan. Hingga kini, ia juga mengeklaim belum ada mahasiswa yang mengundurkan diri karena alasan UKT tinggi.

"Kami juga sudah memberikan kesempatan jika ada keberatan, untuk disampaikan via mekanisme yang pun belum ada menerima pengunduran diri secara formal," kata Amelita Lusia via pesan singkat.  

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement