REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gedung Putih, Senin (3/7/2023), mengatakan sedang memantau dengan ketat situasi di Tepi Barat di tengah serangan mematikan dari militer Israel di kota Jenin, Tepi Barat. Gedung Putih menyatakan membenarkan serangan Israel karena untuk melindungi warga mereka.
"Kami mendukung keamanan dan hak Israel untuk membela rakyatnya dari Hamas, Jihad Islam Palestina dan kelompok teroris lainnya," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, dilansir dari Middle East Monitor, Selasa (4/7/2023).
Sembilan orang Palestina gugur oleh tembakan tentara Israel di Tepi Barat yang diduduki Senin pagi, termasuk delapan di Jenin, menurut Kementerian Kesehatan. Setidaknya 50 warga Palestina lainnya terluka.
Serangan itu terjadi hanya beberapa hari setelah para pemimpin kelompok Jihad Islam dan Hamas yang berbasis di Gaza, Ziad Nakhalah dan Ismail Haniyeh, mengunjungi Teheran dan mengadakan pembicaraan luas dengan pejabat tinggi Iran.
Ketegangan telah meningkat di Tepi Barat yang Diduduki dalam beberapa bulan terakhir di tengah serangan Israel berulang kali ke kota-kota Palestina. Hampir 190 orang Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel sejak awal tahun ini, menurut Kementerian Kesehatan. Setidaknya 25 orang Israel juga telah tewas dalam serangan terpisah selama periode yang sama.