Rabu 05 Jul 2023 11:33 WIB

Dianggap Pasien Ajaib, Bayi Prematur Ini Diwisuda dari NICU Setelah 128 Hari Dirawat

Lahir saat usia kandungan ibu 22 minggu, bayi ini tubuhnya cuma sebesar kaleng soda.

Rep: Desy Susilawati/ Red: Reiny Dwinanda
Zahraliz Francis Angueira, yang lahir prematur, bisa pulang dari Saint Francis Hospital, Connecticut, AS setelah dirawat di NICU selama 128 hari.
Foto: Dok Courtesy Saint Francis Hospital
Zahraliz Francis Angueira, yang lahir prematur, bisa pulang dari Saint Francis Hospital, Connecticut, AS setelah dirawat di NICU selama 128 hari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang bayi yang lahir prematur pada usia kandungan 22 minggu dijuluki "bayi ajaib" oleh dokter. Itu karena bayi tersebut dapat keluar dari rumah sakit setelah 128 hari dirawat diruang neonatal intensive care unit (NICU), unit perawatan intensif untuk bayi baru lahir.

Kepulangan bayi ini disambut bahagia oleh seluruh karyawan rumah sakit. Mereka mengadakan perayaan yang manis untuk pasien ajaibnya.

Baca Juga

Bayi yang diberi nama Zahraliz Francis Angueira itu hanya seukuran kaleng soda ketika lahir pada Februari 2023 di Rumah Sakit Saint Francis di Hartford, Connecticut, Amerika Serikat. Lahir dengan berat 1,24 kg, Zahraliz adalah bayi terkecil yang pernah lahir di rumah sakit tersebut.

Dalam video Facebook yang dipublikasikan Kamis (29/6/2023) lalu, staf mengucapkan selamat jalan kepada Zahraliz dengan sorakan dan balon merah muda. Ibu Zahraliz, Neyshaliz Angueira, dari Waterbury, dirawat di St. Francis pada Sabtu (18/2/2023) saat melahirkan prematur.

Angueira didiagnosis dengan virus pernapasan dan dipindahkan ke Unit Perawatan Intensif (ICU). Ibu yang berusia 19 tahun itu mengatakan bahwa kehamilannya terasa menyiksa sejak awal.

"Kaki saya bengkak, tidak ada sensasi di kaki saya, sakit perut dan punggung bawah saya sakit, yang saya kira akibat kecelakaan mobil baru-baru ini," kata Angueira, seperti dilansir laman Today, Rabu (5/6/2023).

Menurut Mayo Clinic, dokter melihat serviks Angueira yang memendek meningkatkan risiko persalinan prematur dan kelahiran prematur. Angueira dirawat di rumah sakit setempat di mana dokter mengatakan dia sudah mengalami pembukaan tiga.

Menurut dokter, kecil kemungkinan bayinya dapat bertahan. Angueira melahirkan pada Rabu (22/2/2023), empat bulan lebih awal.

"Aku melahirkannya cuma dengan terbatuk. Itu adalah kelahiran termudah yang pernah ada," katanya.

Rumah Sakit Saint Francis memasukkan bayinya ke NICU tingkat tiga. Mayo Clinic mengatakan bayi yang lahir sebelum minggu ke-37 kehamilan adalah prematur.

Di bawah klasifikasi organisasi, Zahraliz sangat prematur karena lahir sebelum minggu ke-28 kehamilan. Masalah medis jangka pendek untuk bayi prematur ialah masalah jantung atau pernapasan saat belajar, kesulitan penglihatan, atau kesulitan pendengaran.

Rumah sakit menyebut Zahraliz sebagai "micro-preemie" dan keajaiban.

"Kami mencoba yang terbaik, tetapi biasanya bayi-bayi ini tidak berhasil keluar dari ruang bersalin dan masuk ke NICU," kata dr Jose Arias-Camison, Direktur NICU di Rumah Sakit Saint Francis.

"Tiga hingga lima hari pertama sangat penting bagi bayi-bayi ini dan itu masa sulit bagi keluarga mereka."

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement