Kamis 06 Jul 2023 00:20 WIB

Sakaratul Maut Sakit, Tapi Mengapa Orang Dicabut Nyawanya tak Menjerit?

Saat roh dikumpulkan di bagian dada lalu dicabut, maka orang itu tak keluarkan suara.

Rep: Andrian Saputra / Red: Agus Yulianto
Meninggal dunia (ilustrasi)
Foto: Ilustrasi/Mardiah
Meninggal dunia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, Banyak riwayat yang menyebutkan tentang sakitnya proses dicabut nyawa atau sakaratul maut. Bahkan ada riwayat menyebutkan sakitnya sakaratul maut seperti terkena sabetan tiga ratus pedang. Tapi mengapa orang yang ketika sakaratul maut tidak bersuara atau menjerit-jerit? Apa yang sebenarnya terjadi? 

Dalam kitab at Tadzkirah karya Imam Qurthubi dijelaskan bahwa sejatinya orang yang sedang mengalami sakaratul maut merasakan sakit yang amat dahsyat. Apalagi ketika malaikat maut mengumpulkan roh pada bagian dada lalu mencabutnya pada bagian tersebut, maka orang itu sama sekali tak akan mengeluarkan suara meski merasakan sakit yang amat dahsyat. 

Ibaratnya seperti orang yang terkena pukulan di dada, maka untuk sementara waktu orang yang terkena pukul di dada tidak akan sanggup berkata apapun. Ini berbeda dengan orang yang dipukul pada bagian anggota tubuh yang lain, maka dia masih dapat berkata-kata. 

أن الأمر عظيم قد ضاق صدره بالنفس المجتمعة فيه ، ألا ترى أن الإنسان إذا أصابته ضربة في الصدر بقي مدهوشا ، فتراه لا يقدر على الكلام ، وكل مطعون يطعن يصوت إلا مطعون الصدر فإنه يخر ميتا من غير تصويت. 

Artinya: "bahwa perkara yang besar (yakni sakaratul maut) benar-benar telah menyempitkan dada orang yang akan meninggal karena jiwa (roh) yang berkumpul di dalam dada. Tidakkah engkau melihat bahwa seseorang ketika mendapatkan pukulan di dadanya maka ia dia tercengang? (tak bisa berkata atau bersuara apapun), maka kamu melihatnya (orang yang dipukul dadanya tersebut) tidak sanggup untuk berbicara. Dan setiap penikam akan memilih menikam bagian yang bersuara (agar terdengar rintihan kesakitan dari korbannya), kecuali menikam di bagian dada maka (korbannya) akan mati tanpa mengeluarkan suara,"

Lebih lanjut dalam kitab at Tadzkirah dijelaskan bahwa ketika seseorang mengalami sakaratul maut maka energi panas dalam dirinya perlahan menghilang, sehingga orang tersebut pun tak mampu untuk mengeluarkan suara. Dalam keadaan itu sejatinya malaikat maut menombak orang tersebut pada bagian dadanya sehingga keluar roh dari jasad. Lalu malaikat maut membawanya kepada malaikat Zabaniyah.  

وأما السر الآخر: فلان الذي فيه حركة الصوت المندفعة من الحرارة الغريزية فصار نفسه متغير الحالين حال الارتفاع ، والبرودة: لأ نه فقد الحرارة ، فعند هذا الخبر تختلف ، أحوال الموتى: فمنهم من يطعنه الملك حينئذ بحربة مسمومة قد سقيت سما من نار فتفر ، وتفيض خارجة فيأخذها في يده وهي ترعد أشبه شيء بالزئبق على قدر الجرادة شخصا إنسانيا ، ثم يناولها الزبانية. 

Artinya: "Dan adapun rahasia lainnya (tentang mengapa orang yang sakaratul maut tidak terdengar menjerit-jerit): yaitu suara sejatinya berasal dari energi panas alami. Apabila energi itu lenyap, maka menjadi dingin karena kehilangan energi panas. Maka pada saat itu beberapa dari mereka (orang yang sakaratul maut) ada yang ditombak oleh Malaikat Maut dengan tombak beracun dari api hingga terlempar rohnya. Maka malaikat mengambil roh itu dan kemudian menyerahkan ke malaikat Zabaniyah,"

Keadaan sakaratul maut seperti ini tentu di alami oleh orang-orang yang memiki dosa-dosa dan tidak mentaati Allah SWT, sedangkan sebagaimana pembahasan sebelumnya bahwa roh orang-orang saleh akan dicabut oleh malaikat maut dengan perlahan-lahan. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement