Rabu 05 Jul 2023 14:32 WIB

Israel Tiga Kali Gagal Serbu Kamp Pengungsi Palestina di Jenin

Faksi-faksi di Jenin memiliki kesiapan menghadapi pasukan militer Israel.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Israel dilaporkan mengalami tiga kali kegagalan dalam upaya menyerbu kamp pengungsi Palestina di Jenin
Foto: EPA-EFE/ALAA BADARNEH
Israel dilaporkan mengalami tiga kali kegagalan dalam upaya menyerbu kamp pengungsi Palestina di Jenin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Israel dilaporkan mengalami tiga kali kegagalan dalam upaya menyerbu kamp pengungsi Palestina di Jenin, wilayah pendudukan Tepi Barat. Yayasan Persahabatan dan Peradaban melaporkan, kegagalan tersebut karena penduduk kamp serta kelompok-kelompok perlawanan dari semua faksi memiliki kesiapan menghadapi pasukan militer Israel.

"Para pejuang berhasil meledakkan beberapa ranjau di kendaraan pendudukan Israel dan terlibat dalam pertempuran luas dengan unit-unit pasukan militer, dan menghambat kemajuan mereka," ujar laporan Yayasan Persahabatan dan Pendudukan, Rabu (5/7/2023).

Baca Juga

Laporan tersebut mengatakan, pasukan pendudukan Israel merasa geram karena mengalami kegagalan. Karena itu, mereka semakin brutal dan kejam terhadap penduduk kamp di Jenin. Tingkat serangan udara semakin meningkat, dan pembunuhan yang menargetan penduduk sipil semakin meluas.

"Kemungkinan perkembangan selanjutnya adalah kampanye pengusiran yang luas untuk bagian atau seluruh kamp dalam waktu dekat," kata laporan Yayasan Persahabatan dan Peradaban.

Pada 21 Juni lalu, Palestina membalas serangan pasukan Israel di Jenin. Pejuang Palestina menghancurkan 7 kendaraan lapis baja Israel

Dalam video yang diunggah oleh @SotWarNews di Twitter, satu demi satu kendaraan Israel dihancurkan oleh Alat Peledak Rakitan (IED), yang diledakkan dari jarak jauh oleh para pejuang perlawanan Palestina. Kendaraan Israel ketiga diledakkan oleh alat peledak rakitan. Sementara kendaraan Israel keempat dihancurkan oleh IED, milik Brigade al Quds (PIJ).

Serangan bertubi-tubi itu membuat Pasukan Pertahanan Israel (IDF) kewalahan. Israel harus mengirim traktor untuk menarik barisan truk, jip, dan pengangkut personel lapis baja (APC) yang hancur. Israel mengalami kerugian besar di lapangan, sehingga mereka mengirim helikopter serang untuk pertama kalinya dalam 20 tahun.

Israel mengklaim hanya menderita 7 luka dan tidak ada kematian. Namun klaim ini sulit dipercaya karena serangan balasan dari kelompok perlawanan Palestina ini cukup masif dan sebanding dengan perang pada 2006 di Lebanon.

Pesawat Israel mulai meletuskan suarnya. Suar ini biasanya digunakan untuk mengacaukan rudal permukaan ke udara (SAM) pencari panas. Hal ini menunjukkan, pejuang Jenin menggunakan sistem SAM yang rumit, misalnya Stinger. Hari ini menandai era baru bagi para pejuang Palestina di Jenin, karena mereka menerapkan taktik baru melawan serangan Israel. Penggunaan IED di medan perang belum terlihat sejak Intifadah ke-2.

Setelah serangan balasan itu, orang-orang Jenin mengumpulkan puing-puing kendaraan Israel mulai dari roda, ban, dan potongan logam bengkok. Mereka  mengarak puing-puing kendaraan itu keliling kota dalam pawai kemenangan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement