Kamis 06 Jul 2023 20:10 WIB

Doa dan Harapan Zaenuri untuk Mendiang Istri yang Wafat di Makkah: Saya Ikhlas

Tangis Zaenuri pecah saat mengenang istrinya yang telah berpulang.

Rep: c02/ Red: Yusuf Assidiq
 Jamaah haji asal Demak, Zaenuri, berharap dapat menziarahi istrinya yang meninggal di Makkah, Kamis (6/7/2023).
Foto: Muhammad Noor Alfian
Jamaah haji asal Demak, Zaenuri, berharap dapat menziarahi istrinya yang meninggal di Makkah, Kamis (6/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Zaenuri, salah satu jamaah haji Indonesia kloter 6 asal Sumberejo, Mranggen, Demak, harus ikhlas pulang sendiri ke Tanah Air lantaran istrinya meninggal ketika menjalani ibadah di Tanah Suci.

Tangis Zaenuri pecah saat mengenang istrinya yang telah berpulang di Makkah tersebut saat ditemui di Embarkasi Solo, Kamis (6/7/2023). "Sama istri saya saja, tapi istri saya meninggal ketika di Makkah," katanya, terbata.

Ia mengaku tak menyangka istrinya meninggal. Kendati demikian, dirinya sudah mengikhlaskan kepergian istrinya tersebut. Pihak keluarga pun sudah mengetahui kabar duka tersebut.

"Endak (menyangka), mungkin karena capek. Iya saya sudah ikhlas, keluarga juga sudah pada tahu," ungkap dia.

Di sisi lain, ada rasa bahagia juga yang dirasakannya karena istrinya dapat dimakamkan di Tanah Suci. Ia pun bercita-cita jika diberikan kesempatan lagi untuk berangkat ke Tanah Suci akan berziarah ke makam istrinya tersebut.  

"Iya seneng, insya Allah (kalau bukan saya ya anak-anak), semoga anak-anak juga bisa (berziarah tahun depan)," katanya.

Zaenuri hanya terus melantunkan doa untuk istrinya tersebut agar khusnul khatimah. "Amin, (semoga khusnul khatimah)," katanya mengakhiri.

Menurut data sementara Embarkasi Solo, almarhumah Zulaikah Rajikan Sadi wafat di usia ke-73. Ia meninggal lantaran External Causes of Morbidity dan dimakamkan di Sharae, Makkah.

Dari data sementara, daftar jamaah dari Embarkasi Solo yang meninggal mencapai 62 orang. Mereka kebanyakan dimakamkan di Sharae, Makkah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement