Jumat 07 Jul 2023 08:36 WIB

Viral, Angin Puting Beliung Terjang Indramayu, Ini Penjelasan BMKG

Data angin di Indramayu (AAWS Indramayu) mencapai 25,92 km/jam pada pukul 13.00 WIB.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Waterspout (Ilustrasi). Fenomena angin langkisau atau puting beliung.
Foto: EPA
Waterspout (Ilustrasi). Fenomena angin langkisau atau puting beliung.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Angin puting beliung menerjang wilayah Blok Inpres, Desa Kongsijaya, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu, Kamis (6/7/2023) sekitar pukul 13.12 WIB. Sejumlah video yang merekam detik-detik terjadinya angin puting beliung itu pun viral di media sosial ataupun berbagai grup WhatsApp.

Di salah satu lokasi, angin puting beliung terlihat menyapu areal persawahan di samping jalur pantura Indramayu. Angin yang membentuk pusaran terlihat menyapu persawahan dan menumbangkan pepohonan.

Sementara di lokasi lain, angin yang semula bertiup kencang, tiba-tiba membentuk pusaran yang menjulang tinggi ke udara. Kondisi itu terjadi di tengah guyuran hujan dan cuaca mendung. Kondisi itupun menimbulkan kepanikan dari warga yang menyaksikannya.

Tak hanya itu, angin puting beliung juga menerjang Mapolsek Widasari. Akibatnya, tempat parkir mapolsek menjadi hancur bahkan atapnya disebut terbang tertiup angin. Tak hanya itu, salah satu ruangan di mapolsek juga jebol karena terkena reruntuhan atap asbes tempat parkir.

Angin puting beliung juga membuat gedung MTSn 8 Indramayu mengalami kerusakan. Kerusakan terutama terjadi pada atap plafon ruang kelas yang hancur dan atap bangunan bagian depan sekolah juga rusak berat.

Plt Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, Ahmad Faa Izyn, menjelaskan berdasarkan informasi Stasiun Klimatologi Jawa Barat, disebutkan, dari analisis dinamika atmosfer terkini tanggal 6 Juli 2023, terdapat beberapa fenomena yang mendukung potensi pertumbuhan awan konvektif.

Hal itu, yang dapat menyebabkan peningkatan curah hujan di wilayah Jawa Barat. Yakni, MJO  berada di kuadran  2 (Indian Ocean), suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia relatif hangat, gelombang Kelvin aktif di sebagian wilayah Indonesia termasuk Jawa Barat, dan labilitas atmosfer pada skala lokal berada pada kategori sedang hingga kuat di sebagian wilayah Jawa Barat.

‘’Data hujan di Indramayu (AAWS Indramayu2) mencapai 51,6 mm/jam (sangat lebat) pada pukul 14.20 - 15.20 WIB, harian 52 mm (update pukul 18.00 WIB),’’ ujar pria yang akrab disapa Faiz, kepada Republika, Kamis (6/7/2023) malam.

Sedangkan data angin di Indramayu (AAWS Indramayu2) mencapai 25,92 km/jam pada pukul 13.00 WIB.

Berdasarkan monitoring kondisi musim di wilayah Jawa Barat, terpantau sebagian wilayah Jawa Barat telah memasuki musim kemarau. Sedangkan sebagian lainnya masih mengalami masa transisi musim/pancaroba.

Untuk itu, kepada masyarakat dan instansi yang terkait agar tetap waspada terhadap terjadinya bencana hidrometeorologis di saat masa transisi. Seperti hujan es, angin kencang/puting beliung dan potensi tanah longsor di wilayah dengan topografi curam/tebing. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement