Jumat 07 Jul 2023 08:40 WIB

3 Prinsip yang Penting Ditanamkan Suami Istri dalam Kehidupan Rumah Tangga

Islam mengatur hubungan baik antara suami istri dalam hidup rumah tangga

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Nashih Nashrullah
Menikah. (ilustrasi) Islam mengatur hubungan baik antara suami istri dalam hidup rumah tangga
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Menikah. (ilustrasi) Islam mengatur hubungan baik antara suami istri dalam hidup rumah tangga

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ada beberapa prinsip dasar dalam membina dan membangun rumah tangga yang harmonis dan diberkahi Allah SWT.

Ustadz Nizar Sa'ad Jabal menjabarkannya dalam kajian di Masjid Jami Al Ihsan, Jalan Balai Warga RT 13 RW 008, Cipinang Muara, Jakarta Timur, sebagaimana dikutip dari dokumentasi Harian Republika, Selasa (4/7/2023).  

Baca Juga

Pertama, segala aktivitas Muslim itu baik atau buruk akan dinilai dari niatnya Muslim tersebut. ''Semua amalan itu diterima oleh Allah atau ditolak oleh Allah itu tergantung dari niatnya. Kemudian, setiap individu akan mendapatkan pahala atau dosa tergantung kepada niatnya,'' ujar Ustadz Nizar.

Niat ini termasuk niat awal saat hendak membangun sebuah rumah tangga. Seseorang yang menikah atau orang yang memutuskan diri untuk menikah, menurut Ustadz Nizar, harus memiliki niat karena Allah SWT. 

Niat karena Allah  SWT berarti seorang Muslim tersebut ingin mendapatkan pahala, menjaga kehormatan dirinya, dan takut terjerumus ke perbuatan maksiat.

Prinsip dasar ini harus dipahami. Hasilnya, Insya Allah dengan izin Allah, kata Ustadz Nizar, proses pernikahannya itu dan orang-orang yang menjalani pernikahan itu akan mendapatkan rahmat dan berkah dari Allah SWT.

Lebih lanjut, Ustadz Nizar menjelaskan, di dalam Surat Saba ayat 37, Allah SWT berfirman: 

وَمَا أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُمْ بِالَّتِي تُقَرِّبُكُمْ عِنْدَنَا زُلْفَىٰ إِلَّا مَننْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ لَهُمْ جَزَاءُ الضِّعْفِ بِمَا عَمِلُوا وَهُمْ فِي الْغُرُفَاتِاتِ آمِنُونَ

“Dan bukanlah hartamu dan anak-anakmu yang mendekatkan kamu kepada Kami, melainkan orang-orang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itulah yang yang memperoleh balasan yang berlipat ganda dan mereka akan berada di surga dengan penuh rasa aman dan nikmat.''

Berdasarkan surat ini, kata Ustadz Nizar, intinya ada di iman dan amal saleh dalam upaya membangun rumah tangga yang diberkahi Allah SWT. 

''Berarti menikah itu, kalau dengan prinsip ini, harus diarahkan sebagai bagian dari iman dan amal saleh. Jadi, pijakannya itu iman dan amal saleh. Inilah pijakan dan prinsip dasar yang kita pegang,'' ujar Ustadz Nizar.

Ustadz Nizar menambahkan, prinsip dasar yang kedua adalah dengan membangun keluarga dalam konteks atau upaya meningkatkan iman dan amal saleh. 

Tak Hanya Dibakar, Alquran Dipakai Menyeka Sepatu dan Membungkus Daging Babi

Pemahaman ini yang harus dimiliki oleh orang yang ingin membangun rumah tangga yang harmonis. Alhasil, dengan pemahaman ini, aktivitas apa pun yang dilakukan oleh suami ataupun istri secara otomatis dapat bernilai ibadah.

Menurut dia, Rasulullah SAW pernah yang menyatakan bahwa makanan yang Anda makan untuk diri Anda sendiri, itu bernilai sedekah. Makanan yang Anda sajikan untuk keluarga Anda itu pahalanya sedekah.'' 

Karena, niat menyajikan makanan kepada keluarga tersebut didasari iman dan amal saleh. Selain itu, dari prinsip dasar ini, menurut Ustadz Nizar, sebuah keluarga tidak merasakan rintangan atau problem rumah tangga. ''Problem-problem di rumah tangga pasti terjadi. Tapi, karena iman, problem-problem itu tidak begitu terasa,'' ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement