Jumat 07 Jul 2023 18:54 WIB

Pelatih Persebaya Aji Santoso Kutuk Tindakan Rasisme pada Para Pemain PSM

Aji berharap kasus rasisme itu menjadi kasus yang pertama dan terakhir di Indonesia.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Endro Yuwanto
Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso.
Foto: DOK MEDIA PERSIJA
Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso, mengutuk keras tindakan rasisme yang masih terjadi di sepak bola Indonesia. Sebelumnya, tiga pemain PSM Makassar, yakni Yuran Fernandes, Yance Sayuri, dan Erwin Gutawa mendapat komentar menjurus rasial di media sosial (medsos) pasca-bermain imbang melawan Persija Jakarta.

Ketiga pemain itu pun memilih membawa kasus tersebut ke jalur hukum. "Rasisme tidak boleh-lah. Saya mengutuk keras tindakan rasisme, itu tidak boleh lagi terjadi di sepak bola kita," kata Aji dalam gelaran prematch press conference di Stadion GBT Surabaya, Jumat (7/7/2023).

Baca Juga

Aji mengingatkan, pada dasarnya semua manusia diciptakan Tuhan dengan derajat yang sama. Perbedaan warna kulit dan lain sebagainya, kata dia, tidak boleh menjadi bahan olok-olok. Karena biar bagaimana pun itu merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

"Karena kita ini sebenarnya diciptakan tuhan dalam posisi yang sama. Mungkin saja ada warna kulit yang berbeda tapi itu kan ciptaan Tuhan, tidak boleh (rasis)" ujar Aji.

Aji berharap, jika benar-benar masih ada tindakan rasisme di sepak bola Indonesia, maka itu menjadi kasus yang pertama dan terakhir. Aji melanjutkan, jika memang terbukti ada tindakan rasisme, maka harus ada hukuman yang diberikan untuk menimbulkan efek jera.

"Saya berharap kalaupun ada rasisme itu yang pertama dan terakhir, jangan ada lagi. Bagaimana pun mereka-mereka itu juga saudara kita semua. Menurut saya harus ada hukuman," kata Aji menegaskan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement