REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebagian wanita ada yang belum mengenakan jilbab, ada pula yang berjilbab mengikuti mode kekinian. Seorang Muslimah hendaknya mengenakan jilbab sesuai dengan ketentuan yang disampaikan oleh Allah ﷻ.
Dikutip dari buku Kepada Ukhti Muslimah, pernahkah ia bertanya, mengapa ia memakai jilbab? Dan siapa yang menyuruhnya? Bukankah itu perintah Allah Jalla Jalaluhu?
يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَاجِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَاۤءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيْبِهِنَّۗ ذٰلِكَ اَدْنٰىٓ اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
“Wahai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anakmu, dan wanita-wanita kaum muslim agar mereka mengulurkan jilbabnya keseluruh tubuh mereka, yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Mahapengampun lagi Mahapenyayang.” (QS Al Ahzab ayat 59).
Tidakkah dia megetahui bahwa dia mentaati perintah penciptanya yang memberi rezeki yang menciptakan langit dan bumi dan mengetahui mana yang tidak pantas untuk makhluk-Nya. Firman Allah Jalla Jalaluhu:
لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الۡاَرۡضِؕ “Kepunyaan Allah apa yang ada di langit dan di bumi.” (QS Al Baqarah ayat 284).
Allah Jalla Jalaluhu yang menciptakanmu:
ذٰلِكُمُ اللّٰهُ رَبُّكُمْۚ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ خَالِقُ كُلِّ شَيْءٍ فَاعْبُدُوْهُ ۚوَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ وَّكِيْلٌ “Demikianlah, itulah Allah tuhanmu, tidak ada tuhan yang patut disembah selain Dia. Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia, dan Dia adalah Pemelihara segala sesuatu.” (QS Al Anam ayat 102).
Yang memberimu nikmat:
وَمَا بِكُمْ مِّنْ نِّعْمَةٍ فَمِنَ اللّٰهِ ثُمَّ اِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ ف فَاِلَيْهِ تَجْـَٔرُوْنَۚ “Dan apa saja nikmat yang ada padamu maka dari Allah jualah”. (QS An Nahl ayat 53).
Yang mematikanmu:
وَجَاۤءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ۗذٰلِكَ مَا كُنْتَ مِنْهُ تَحِيْدُ “Dan datanglah sakaratul maut (kematian) sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari dari padanya.” (QS Qaaf ayat 19).
Ukhti Muslimah, tidakkah engkau baca firman Allah Jalla Jalaluhu?
وَقُلْ لِّلْمُؤْمِنٰتِ يَغْضُضْنَ مِنْ اَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوْجَهُنَّ وَلَا يُبْدِيْنَ زِيْنَتَهُنَّ اِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّۖ
"Katakanlah kepada wanita yang beriman, hendaklah mereka menahan pandangannya dan menjaga kemaluannya serta tidak menampakkan perhiasannya kecuali (yang biasa) nampak darinya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dada mereka.” (QS An Nur ayat 31).
Baca juga: Jalan Hidayah Mualaf Yusuf tak Terduga, Menjatuhkan Buku Biografi Rasulullah SAW di Toko
Yaitu tidak menampakkan sedikitpun perhiasannya kepada orang-orang asing (bukan mahram) kecuali sesuatu yang tidak mungkin disembunyikan berupa pakaian yang tidak menyolok, dan hendaklah menjulurkan penutup kepalanya (jilbab) sampai ke dadanya sehingga tertutup. Imam Bukhari meriwayatkan dari Aisyah radhiyallahu 'anha, dia berkata:
“Semoga Allah merahmati wanita-wanita pertama yang berhijrah (muhaajiraat), yaitu ketika Allah menurunkan firman-Nya:
وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلٰى جُيُوْبِهِنَّۖ “Hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dada mereka.” (QS An Nur ayat 31). (Mereka langsung merobek ordeng mereka untuk dijadikan jilbab).