Jumat 07 Jul 2023 19:07 WIB

Intel Jerman Tempuh Ragam Cara Bujuk Muslim Ottoman Jihad di Perang Dunia, Apa Hasilnya?

Propaganda Jerman gagal merekrut Muslim di dunia Arab ikut berjihad

Rep: Umar Mukhtar / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi - Pasukan Ottoman, Turki. Propaganda Jerman gagal merekrut Muslim di dunia Arab ikut berjihad
Foto: Hurriyet
Ilustrasi - Pasukan Ottoman, Turki. Propaganda Jerman gagal merekrut Muslim di dunia Arab ikut berjihad

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA –  Menjelang terjadinya Perang Dunia I, ada seorang warga Jerman yang jago bahasa Arab. Max Adrian Simon von Oppenheim, namanya. Oppenheim adalah seorang diplomat, orientalis, dan arkeolog Jerman.  

Dia lahir pada 1860 di Cologne, sebuah kota di Jerman, dan punya garis keturunan dari keluarga perbankan Yahudi. Ayahnya adalah partner di Cologne Private Bank. Sedangkan ibunya berasal dari keluarga aristokrat di Cologne. 

Baca Juga

Oppenheim dibesarkan dalam dunia kemewahan material. Peternakan milik orang tuanya seperti kastil dongeng dalam novel. Oppenheim tidak suka bekerja di bidang hukum, yang dia pelajari di Universitas Strasbourg, karena dipilihkan ayahnya untuknya. 

Dia lebih tertarik pada studi arkeologi, dan punya minat yang besar pada studi Timur Tengah. Dia memulai mempelajari Timur Tengah dengan banyak membaca. Buku pertama yang membuatnya tertarik pada Timur Tengah adalah 'Seribu Satu Malam'.