Sabtu 08 Jul 2023 17:30 WIB

Penurunan Angka Stunting Berdampak pada Lahirnya Generasi Unggul

Keluarga Indonesia terus memperkaya pengetahuan tentang pemenuhan gizi

Sejumlah warga menunggu giliran untuk mendapatkan bantuan pangan di halaman Kantor Kecamatan Andir, Andir, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/5/2023). Pemerintah Kota Bandung menyalurkan bantuan pangan Program untuk Daerah Rentan Rawan Pangan dan Stunting (Pangersa) berupa satu kilogram telur ayam dan satu kilogram daging ayam kepada 843 keluarga penerima manfaat (KPM).
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Sejumlah warga menunggu giliran untuk mendapatkan bantuan pangan di halaman Kantor Kecamatan Andir, Andir, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (5/5/2023). Pemerintah Kota Bandung menyalurkan bantuan pangan Program untuk Daerah Rentan Rawan Pangan dan Stunting (Pangersa) berupa satu kilogram telur ayam dan satu kilogram daging ayam kepada 843 keluarga penerima manfaat (KPM).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menjalankan beragam cara dan pendekatan untuk menekan laju stunting di tanah air. Hasilnya, dalam beberapa tahun terakhir, angka stunting terus menurun secara konsisten. 

Data Survey Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022 menunjukan angka stunting secara nasional sudah mengalami penurunan sebesar 2,8 persen dari 24,4 persen pada tahun 2021 menjadi 21,6 persen tahun 2022. Namun angka ini masih di atas standar yang ditoleransi Badan Kesehatan Dunia (WHO), yaitu di bawah 20 persen dan target pemerintah 14 persen pada 2024. 

Guna mencapai target tahun 2024 itu, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) terus mendorong keterlibatan generasi muda agar memahami bahaya dan pencegahan stunting. Hal ini karena generasi muda yang kelak akan melahirkan generasi sehat dan bebas stunting

“Untuk melahirkan generasi yang prima di masa depan, pencegahan stunting menjadi keharusan. Pemerintah saat ini terus mengurangi persentase stunting. Penanganan yang serius terhadap stunting berkorelasi terhadap lahirnya generasi yang unggul di masa depan,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Usman Kansong, di Jakarta.  

Menurut Usman, generasi muda menjadi salah satu target utama dalam kampanye pencegahan stunting di Indonesia. Oleh karena itu, Kemenkominfo terus mengamplifikasi pesan kunci cegah stunting melalui ajakan, sosialisasi, maupun edukasi kepada target khalayak muda seperti remaja perempuan, mahasiswa, serta calon pengantin khususnya di kabupaten atau kota dengan angka stunting yang masih tinggi. 

“Kita berharap, dengan edukasi seputar pencegahan stunting ini, anak-anak muda kita makin memahami cara mengasuh dan merawat baduta (bawah dua tahun) agar nantinya anak-anak mereka tumbuh secara sehat, norma, dan bebas dari stunting,” ucap Usman menjelaskan. 

Sebelumnya, Wakil Presiden (Wapres) KH Ma’ruf Amin dalam pidato sambutan Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 tahun 2023 di Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan, juga mengimbau keluarga Indonesia terus memperkaya pengetahuan tentang pemenuhan gizi dan pengasuhan anak agar optimal.

"Saya minta petugas kesehatan untuk menyediakan informasi yang mudah dipahami dan lengkap terkait hal tersebut, baik secara langsung maupun melalui portal-portal digital," kata Wapres. 

photo
Pemerintah menjalankan beragam cara dan pendekatan untuk menekan laju stunting di tanah air. - (Istimewa)

Terkait hal tersebut, Kemenkominfo hingga kini terus melakukan terobosan di bidang komunikasi publik, salah satunya menggunakan media baru. Sejak 2019 Direktorat Jenderal IKP Kemenkominfo mengembangkan program Genbest (Generasi Bersih dan Sehat) sebagai sarana edukasi stunting

Melalui beragam konten digital, Genbest mendorong masyarakat dari segala usia untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat dalam keseharian. Caranya dengan menyediakan informasi yang kredibel, menciptakan komunitas yang suportif, serta memberikan pengetahuan kesehatan mendalam seputar pola hidup bersih dan sehat. 

Semua dilakukan dengan kemasan menarik dan sederhana. Genbest menggunakan berbagai kanal dan platform untuk mendiseminasikan informasi terkait stunting, mulai dari website genbest.id, Instagram, Tiktok, Youtube, hingga Twitter. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement