Ahad 09 Jul 2023 09:45 WIB

Akibat Ditinggal Pengurus, Ratusan Koperasi di Kota Solo tidak Aktif

Pemerintah daerah berupaya melakukan pembinaan.

Ilustrasi Koperasi
Foto: Foto : MgRol_93
Ilustrasi Koperasi

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah berkomitmen menyehatkan koperasi tidak aktif yang hingga saat ini jumlahnya masih mencapai ratusan.

 

"Dari sekitar 500 koperasi di Solo, 297 di antaranya aktif, sedangkan sisanya tidak aktif," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian Kota Solo, Wahyu Kristina di Solo, Sabtu (8/7/2023).

 

Ia mengatakan untuk menyehatkan koperasi tersebut, pemerintah daerah berupaya melakukan pembinaan.  "Kami upayakan agar bisa diselamatkan. Satu (yang dilakukan, red.) pembinaan, biasanya ditinggal pengurus, lebih ke situ," katanya.

 

Meski demikian, upaya pembinaan dari Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian ini harus diiringi dengan komitmen pihak koperasi untuk kembali aktif.

 

"Prinsip koperasi kan dari anggota, oleh anggota, untuk anggota. Kalau kami pertemukan pengawas, pengurus, anggota masih mau jalan nggak. Kalau satu unsur nggak mau ya nggak bisa jalan. Memang harus semua sejalan," tegas dia.

 

Bahkan biasanya koperasi yang ingin kembali aktif akan langsung menghubungi dinas terkait untuk meminta pembinaan. "Dengan begitu kami lebih mudah melakukan pembinaan. Ada yang begitu, tahun ini 1-2 begitu," katanya.

 

Sementara itu, dikatakannya, banyak koperasi di Solo yang bagus dan mampu memberikan sisa hasil usaha (SHU) cukup besar kepada anggota.

 

"Yang bagus banyak, koperasi ini biasanya produk usahanya macam-macam, seperti pengadaan barang dan jasa. Selain itu, koperasi juga mampu memberikan manfaat atau SHU yang banyak untuk anggotanya.

 

Ia mencontohkan beberapa koperasi di Solo yang berjalan baik di antaranya Koperasi PDAM, ISI, Telkom, dan Batari.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement