REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota Solo, Jawa Tengah berkomitmen menyehatkan koperasi tidak aktif yang hingga saat ini jumlahnya masih mencapai ratusan.
"Dari sekitar 500 koperasi di Solo, 297 di antaranya aktif, sedangkan sisanya tidak aktif," kata Kepala Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian Kota Solo, Wahyu Kristina di Solo, Sabtu (8/7/2023).
Ia mengatakan untuk menyehatkan koperasi tersebut, pemerintah daerah berupaya melakukan pembinaan. "Kami upayakan agar bisa diselamatkan. Satu (yang dilakukan, red.) pembinaan, biasanya ditinggal pengurus, lebih ke situ," katanya.
Meski demikian, upaya pembinaan dari Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian ini harus diiringi dengan komitmen pihak koperasi untuk kembali aktif.
"Prinsip koperasi kan dari anggota, oleh anggota, untuk anggota. Kalau kami pertemukan pengawas, pengurus, anggota masih mau jalan nggak. Kalau satu unsur nggak mau ya nggak bisa jalan. Memang harus semua sejalan," tegas dia.
Bahkan biasanya koperasi yang ingin kembali aktif akan langsung menghubungi dinas terkait untuk meminta pembinaan. "Dengan begitu kami lebih mudah melakukan pembinaan. Ada yang begitu, tahun ini 1-2 begitu," katanya.
Sementara itu, dikatakannya, banyak koperasi di Solo yang bagus dan mampu memberikan sisa hasil usaha (SHU) cukup besar kepada anggota.
"Yang bagus banyak, koperasi ini biasanya produk usahanya macam-macam, seperti pengadaan barang dan jasa. Selain itu, koperasi juga mampu memberikan manfaat atau SHU yang banyak untuk anggotanya.
Ia mencontohkan beberapa koperasi di Solo yang berjalan baik di antaranya Koperasi PDAM, ISI, Telkom, dan Batari.