REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ajal tidak akan bisa dihindari. Setiap Muslim, kaya atau miskin, lemah atau berkuasa, pada akhirnya mati juga. Namun yang membedakan adalah bagaimana mereka meninggal. Meninggal dalam keadaan seperti apa.
Salah satu tanda seseorang meninggal dunia dalam keadan baik atau husnul khotimah, adalah ketika yang bersangkutan mengucapkan kalimat tahlil, atau Laa Ilaaha Illallah. Hal ini didasarkan pada hadits berikut:
عَنْ مُعَاذَ بْنِ جَبَلٍ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ كَانَ آخِرَ كَلَامِهِ لَا إِلٰهَ إِلَّا الله دَخَلَ الْجَنَّةَ
Diriwayatkan dari Muadz bin Jabal, Rasulullah SAW bersabda, "Siapa yang pada akhir ucapannya Laa Ilaaha Illallah, ia masuk Surga". (HR Abu Dawud, Ath-Thabrani dan Al Baihaqi)
Dalil lainnya ialah hadits yang disebutkan oleh Ibnu Abu Dunya, yang diriwayatkan dari Zaid bin Aslam, dari Utsman bin Affan, yang berkata bahwa Nabi SAW bersabda:
وذكر ابن أبي الدنيا عن زيد بن أسلم قال: قال عثمان بن عفان ، قال رسول الله ﷺ إذا حضر الميت فلقنوه لا إله إلا الله ، فإنه ما من عبد يختم له بها عند موته إلا كانت زاده إلى الجنة.
"Jika kematian mendatangi seseorang, maka tuntunlah dia dengan kalimat Laa Ilaaha Illallah, karena siapa saja yang pada akhirnya mengucapkan kalimat tersebut niscaya dia akan masuk surga."
Hadits lain, yang disebutkan oleh Abu Nu'aim dan diriwayatkan dari jalur Wasilah bin Al Asqa, menjelaskan tentang keadaan orang yang mendekati ajalnya.
وذكر أبو نعيم من حديث مكحول عن إسماعيل بن عياش عن أبي معاذ عتبة بن حميد عن مكحول عن واثلة بن الأسقع عن النبي ﷺ : احضروا موتاكم ولقنوهم لا إله إلا الله وبشروهم بالجنة فإن الحكيم من الرجال يتحير عند ذلك المصرع، و إن الشيطان أقرب ما يكون من ابن آدم عند ذلك المصرع، والذي نفسي بيده لمعاينة ملك الموت أشد من ألف ضربة بالسيف، والذي نفسي بيده لا تخرج نفس عبد من الدنيا حتى يتألم كل عرف منه على حياه.
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Datangilah orang-orang yang akan meninggal dunia. Tuntun mereka untuk mengucapkan laa ilaaha illallah. Beri mereka kabar gembira berupa surga. Sebab, saat itu setan berada sangat dekat di saat-saat kematian seseorang. Aku bersumpah, pandangan Malaikat maut lebih sakit dari tebasan seribu pedang. Aku juga bersumpah, tidak akan keluar ruh seseorang hingga orang itu berkeringat akibat sakit yang ditimbulkan oleh kesalahannya."
Untuk itu, berdasarkan hadits-hadits tersebut, seorang Muslim sepatutnya menuntun saudara Muslim lainnya yang ada dalam keadaan dekat dengan kematian alias sakaratul maut, untuk mengucapkan kalimat Laa Ilaaha Illallah. Tuntunlah ayah, ibu, atau kerabat lain misalnya, untuk membaca kalimat tersebut di saat-saat mendekati ajal.