Senin 10 Jul 2023 13:03 WIB

Dubai Kian Populer Sebagai Destinasi Wisata Musim Panas

Ada pergeseran preferensi wisata musim panas dari wisata pantai ke wisata perkotaan.

Red: Fuji Pratiwi
Bendera Uni Emirat Arab (UEA) berkibar di Dubai Marina, Dubai, UEA.
Foto: Reuters
Bendera Uni Emirat Arab (UEA) berkibar di Dubai Marina, Dubai, UEA.

REPUBLIKA.CO.ID, DUBAI -- Dubai semakin populer sebagai tujuan musim panas, terutama wisata belanja. Dubai menempati peringkat 10 besar tujuan paling dicari untuk perjalanan jarak jauh musim panas ini.

Menurut data yang dirilis perusahaan intelijen perjalanan, ForwardKeys, yang dilansir Khaleej Times, Senin (10/7/2023), Dubai menjadi tujuan ketujuh paling dicari untuk perjalanan jarak jauh pada musim panas 2023, naik satu posisi dari tahun lalu. Daftar 10 teratas termasuk Bangkok, New York, Bali, Paris, Los Angeles, London, Dubai, Tokyo, Madrid, dan San Francisco.

Baca Juga

Ini bukan pertama kalinya Dubai dinilai sebagai tujuan musim panas paling populer. Condé Nast Traveler baru-baru ini memeringkat kota tercantik emirat di kawasan ini dan keenam secara global. Ini membuktikan bahwa emirat juga semakin menjadi tujuan musim panas yang populer. 

Selain Dubai Shopping Festival, Dubai Summer Surprises juga menjadi pilihan populer bagi wisatawan yang ingin mendapatkan diskon besar. Studi ForwardKeys menambahkan, destinasi perkotaan yang populer tumbuh hampir dua kali lipat dari destinasi pantai dibandingkan dengan musim panas sebelumnya.

"Pergeseran preferensi konsumen ini dipengaruhi oleh kembalinya kota-kota besar di Asia sebagai tujuan potensial serta peningkatan permintaan terindeks untuk pusat perbelanjaan global, seperti Dubai, Singapura, Paris, dan New York, yang menciptakan peluang signifikan bagi peritel perjalanan," kata ForwardKeys.

Selain itu, Dubai juga diuntungkan tahun ini dari kembalinya turis China setelah tiga tahun dibatasi akibat pandemi. "Semua mata tertuju pada China sejak membuka kembali perjalanan internasional awal tahun ini," ujar ForwardKeys.

Namun, pengaktifan kembali perjalanan keluar China menghadapi tantangan, termasuk pembatasan yang ditargetkan, penundaan pemrosesan paspor dan visa, konektivitas udara yang terbatas, dan harga tiket pesawat yang tinggi. Terlepas dari hambatan itu, ada tanda-tanda pemulihan yang positif, seperti program percontohan untuk tur grup ke negara-negara yang disetujui, permintaan yang kuat untuk tujuan regional selama liburan Hari Buruh, dan popularitas tujuan jarak jauh seperti Dubai.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement