REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA — Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, mengabarkan soal hilangnya seorang jamaah haji di Arab Saudi. Jamaah haji bernama Suharja itu dilaporkan hilang ketika di Arafah.
Menurut Humas Kantor Kemenag Kabupaten Majalengka Endang Mu’min, jamaah haji yang dilaporkan hilang tersebut berasal dari Kecamatan Bantarujeg, Kabupaten Majalengka.
“Itu terjadi ketika tiba di Arafah, sebelum pelaksanaan puncak ibadah haji,” kata Endang kepada Republika, Senin (10/7/2023).
Endang menjelaskan, awalnya Suharja bersama istrinya pergi ke toilet. Posisi toilet Suharja dan istrinya disebut bersebelahan.
Selesai dari toilet, istrinya tidak melihat Suharja. Setelah lama menunggu, istrinya tak kunjung bertemu dengan suaminya itu.
Endang mengatakan, saat ini tim Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi yang ada di Makkah masih terus berupaya mencari Suharja.
Ia berharap Suharja dapat segera ditemukan dan bergabung kembali dengan istri maupun kelompok terbangnya (kloter).
Menurut Endang, Suharja dan istrinya tergabung dalam kloter 10 KJT (embarkasi Bandara Internasional Jawa Barat Kertajati). Rombongan kloter 10 tersebut masih berada di Arab Saudi dan sedang bersiap menuju Madinah.
“Kloter 10 KJT termasuk gelombang kedua dan akan kembali ke Indonesia pada 19 Juli 2023,” kata Endang.