REPUBLIKA.CO.ID, JENIN -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas bersumpah untuk membangun kembali kamp pengungsi Jenin. Pernyataan itu dikeluarkan Abbas saat kunjungan langka dan singkat di Jenin pada Rabu (12/7/2023), seminggu setelah serangan Israel yang mematikan menghancurkan sebagian besar kamp di Tepi Barat yang diduduki.
Abbas (87 tahun), memuji kamp Jenin sebagai ikon perjuangan selama perjalanan pertamanya ke daerah itu dalam lebih dari satu dekade. Serangan dua hari Israel pada pekan lalu merupakan operasi terbesar dalam beberapa tahun, yang melibatkan ratusan pasukan, serangan pesawat tak berawak, dan buldoser lapis baja dan menewaskan 12 orang Palestina dan satu tentara Israel.
Israel memandang daerah perkotaan padat penduduk itu, benteng kelompok militan termasuk Jihad Islam dan Hamas, sebagai pusat terorisme. Israel telah sering meluncurkan serangan bersenjata di sana sejak awal tahun lalu
Ketidakpuasan populer dengan Otoritas Palestina, yang bekerja sama dengan Israel dalam keamanan, telah membara di Jenin. Warga mencela beberapa pejabat tinggi partai Fatah Abbas yang berkunjung, termasuk wakil ketua Mahmoud Aloul.
Abbas lantas menyatakan tekad untuk mendukung rekonstruksi dan keamanan Jenin. Ia menggambarkan kamp sebagai ikon ketabahan dan perjuangan dalam pidato singkatnya kepada para pendukung yang bersorak.
"Kami datang untuk mengatakan kami adalah satu otoritas, satu negara, satu hukum,” ujar Abbas.
Dia bersumpah mengawasi rekonstruksi kamp dan kota yang lebih luas. Saat dia mengakhiri kunjungannya, Abbas meletakkan karangan bunga di makam orang Palestina yang kehilangan nyawa mereka dalam serangan Israel baru-baru ini.
Sejumlah negara Arab telah mengumumkan bantuan untuk kamp. Menjelang kedatangan Abbas, ratusan tentara dari penjaga presiden berpatroli di jalan-jalan kamp dan penembak jitu diposisikan di atap.
“Kunjungannya adalah pesan yang kuat dan penting bahwa dia berdiri bersama rakyat Palestina dalam perlawanan mereka terhadap pendudukan," ujar Sekretaris Jenderal Fatah di kamp Atta Abu Rumaila.
Israel telah menduduki Tepi Barat sejak Perang Enam Hari 1967 dan pasukannya secara teratur meluncurkan serangan di kota-kota Palestina. Abbas melakukan perjalanan dengan helikopter dari Ramallah untuk kunjungan yang berlangsung hampir satu jam.
“Akan ada satu otoritas dan satu pasukan keamanan. Siapa pun yang berusaha merusak persatuan dan keamanannya akan menghadapi konsekuensinya," katanya dilansir dari Arab News, Kamis (13/7/2023).