REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Polemik sistem zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di Kota Bogor tengah mencuat akibat fenomena manipulasi data kependudukan, dengan menumpang pada Kartu Keluarga (KK) warga setempat. Permukiman warga di Kelurahan Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor menjadi sasaran empuk terkait fenomena 'numpang KK' karena berdekatan dengan dua sekolah negeri favorit yakni SMPN 1 Bogor dan SMAN 1 Bogor.
Salah seorang warga di RT 04/ RW 08 Kelurahan Paledang, bernama Erna (bukan nama sebenarnya), menjadi salah satu ‘korban’ dari fenomena numpang KK. Bahkan, ia sendiri tidak mengetahui apabila ada nama orang lain disisipkan dalam KK-nya.
Erna mengaku baru tahu jika ada nama yang disisipkan ketika Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto, melakukan sidak di kawasan tersebut pekan lalu. Di mana saat itu Bima Arya bertemu dengan suaminya, dan menanyakan nama pendaftar PPDB yang mendaftar menggunakan alamat rumahnya.
“Mungkin nembak kali ya, kita nggak tahu dari mana. Nggak ada (yang izin mau numpang KK). Nggak ada anak sekolah juga di sini,” kata Erna ketika ditemui Republika di kediamannya, Rabu (12/7/2023).