Kamis 13 Jul 2023 18:14 WIB

Aruna Belajar ke USA melalui IVLP 2023 Sustainable Fisheries Management

Aruna menyambut positif keikutsertaannya atas program ini.

Sepanjang bulan Juni 2023, Utari Octavianty, Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna, mengikuti International Visitor Leadership Program (IVLP) yang dikelola oleh Kantor International Visitors di Biro Pendidikan dan Kebudayaan Deplu Amerika Serikat (AS).
Foto: Dok. Web
Sepanjang bulan Juni 2023, Utari Octavianty, Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna, mengikuti International Visitor Leadership Program (IVLP) yang dikelola oleh Kantor International Visitors di Biro Pendidikan dan Kebudayaan Deplu Amerika Serikat (AS).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Sepanjang bulan Juni 2023, Utari Octavianty, Co-Founder dan Chief Sustainability Officer Aruna, mengikuti International Visitor Leadership Program (IVLP) yang dikelola oleh Kantor International Visitors di Biro Pendidikan dan Kebudayaan Deplu Amerika Serikat (AS). Utari adalah salah satu dari enam orang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan lintas profesi yang terpilih untuk mengikuti program ini. 

Lima orang lainnya terdiri dari perwakilan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Indonesia (KKP), asosiasi sarjana perikanan, private sector dan pabrik.

Baca Juga

Program pembelajaran ini mengangkat tema tentang Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan (Sustainable Fisheries Management), yang merupakan pentahelix untuk implementasi perikanan berkelanjutan di Amerika. Indonesia juga menunjukkan ketertarikannya akan program ini guna untuk memperkuat jaringan dan kolaborasi dalam pengelolaan perikanan berkelanjutan dengan akademisi, peneliti, dan organisasi non-pemerintah di AS. 

Duta Besar AS untuk Indonesia, Sung Y. Kim, menyatakan Amerika merupakan salah satu negara tujuan ekspor produk perikanan dunia. Didukung dengan data International Trade Centre pada 2020 lalu, nilai impor produk perikanan Amerika Serikat tahun merupakan yang paling tinggi di seluruh, yaitu mencapai sekitar 15,34% dari total nilai impor produk perikanan dunia. 

"Potensi sumber daya ikan di 11 wilayah pengelolaan di Indonesia lebih dari 12 juta. Tentu ini bukan angka yang sedikit. Adapun, komoditas ekspor produk perikanan Indonesia meliputi rajungan, tuna, udang, lobster, kerapu, dan yang lainnya. Ini adalah sumber daya yang patut dioptimalkan oleh orang-orang yang benar-benar memahami sektor tersebut dengan matang. Tak heran apabila IVLP menjadi sebuah kesempatan besar untuk belajar," kata dia, seperti dinukil dari Kantor Berita Antara, Kamis (13/7/2023). 

Aruna menyambut positif keikutsertaannya atas program ini dan terlebih Amerika merupakan salah satu market terbesar untuk ekspor produk tangkapan nelayan lokal asal Indonesia.

"Adalah kesempatan yang berarti bagi Aruna dan saya secara pribadi untuk dapat belajar mengenai Sustainable Fisheries Management yang dilaksanakan melalui program pembelajaran IVLP ini. Banyak sekali hal yang saya pelajari—yang semula tak saya ketahui sama sekali, kini hal-hal tersebut bisa menjadi tolak ukur yang mendasari tiap keputusan strategis Aruna di masa mendatang, apalagi Amerika masuk salah satu negara ekspor kami. Saya juga berharap semoga perikanan di Indonesia juga semakin bisa menerapkan konsep dan implementasi perikanan keberlanjutan secara lebih menyeluruh," ungkap Utari.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement