Sabtu 15 Jul 2023 16:30 WIB

Ketika Sayyidah Fatimah Menjaga Rahasia Nabi Muhammad

Sayyidah Fatimah menjaga rahasia Nabi Muhammad SAW.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Ketika Sayyidah Fatimah Menjaga Rahasia Nabi Muhammad. Foto:   Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad
Foto: Dok Republika
Ketika Sayyidah Fatimah Menjaga Rahasia Nabi Muhammad. Foto: Ilustrasi kaligrafi Nabi Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Tidak semua yang didengar harus disampaikan kepada orang lain. Apalagi jika hal tersebut merupakan hal yang bersifat khusus atau rahasia pribadi. Wanita muslimah hendaknya belajar menerapkan hal ini dalam kehidupannya. Menjaga rahasia merupakan amanah yang akan menentukan kepercayaan orang kepadanya.

Dikutip dari Kisah Wanita-Wanita Teladan oleh Abdullah Haidir, Pada tahun keenam Hijriah, Ketika sakit yang diderita Rasulullah ﷺ semakin berat, istri-istrinya berkumpul di sekelilingnya. Kesedihan mendalam meliputi mereka melihat penderitaan Rasulullah ﷺ.

Baca Juga

Tak lama berselang, Fatimah -putri Rasulullah ﷺ datang menjenguk. Ketika Rasulullah ﷺ melihatnya, beliau menyambutnya seraya berkata:

“Selamat datang wahai putriku”,

Kemudian, beliau mempersilahkan putrinya duduk di sampingnya lalu membisikkan sesuatu kepadanya, maka menangislah Fatimah. Ketika putrinya menangis, Rasulullah ﷺ kembali membisikkan sesuatu kepadanya, kali ini dia tertawa.

Ketika Fatimah beranjak dari sana, Aisyah segera menyusulnya dan berkata kepadanya:

“Saya lihat Rasulullah ﷺ menyampaikan suatu rahasia secara khusus kepadamu sehingga kamu menangis. Beritahukanlah saya, apa yang dia sampaikan sehingga engkau menangis dan kemudian tertawa ?”.

Fatimah menolak memberitahukan Aisyah:

“Saya tidak akan membuka rahasia Rasulullah ﷺ” katanya memberi alasan.

Selang beberapa lama setelah Rasulullah ﷺ wafat, Aisyah kembali menanyakan hal tersebut.

“Kalau sekarang bolehlah....,” kata Fatimah seraya melanjutkan,

“Pada bisikan pertama, Rasulullah menyampaikan bahwa Jibril biasanya setiap tahun mengulang bacaan Alquran sebanyak sekali kepadanya, tapi tahun ini dia melakukannya dua kali. Hal tersebut beliau yakini sebagai pertanda ajalnya yang telah dekat, maka beliau berpesan kepadaku agar bertakwa dan bersabar, karena beliau akan (meninggal) mendahuluiku, mendengar itu aku menangis, kemudian beliau menambahkan bahwa akulah pemimpin wanita umat ini, dan akulah orang yang paling cepat menyusul beliau, mendengar itu aku tertawa”.

Beberapa bulan kemudian, Fatimah binti Rasulullah ﷺ wafat menyusul bapaknya.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement