Rabu 19 Jul 2023 00:05 WIB

Bertemu Prabowo, Budiman Sudjatmiko: Kapal RI Harus Dikayuh Orang yang Paham Strategi

Budiman tegaskan persatuan kaum nasionalis penting bagi bangsa Indonesia.

Rep: Febryan A/ Red: Teguh Firmansyah
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyambut kedatangan politisi PDIP Budiman Sudjatmiko di kediamannya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam.
Foto: Republika/Febryan A
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyambut kedatangan politisi PDIP Budiman Sudjatmiko di kediamannya di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/7/2023) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Budiman Sudjatmiko ingin ada persatuan kaum nasionalis untuk meneruskan kepemimpinan Presiden Jokowi. Hal itu disampaikan Budiman usai menggelar pertemuan tertutup dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kediaman menteri pertahanan RI itu. 

"Kali ini saya memang bertemu beliau karena saya merasa bahwa bangsa ini butuh persatuan kaum nasionalis, butuh saling mendukung, butuh kebersamaan. Karena Indonesia 2024 ke sana adalah Indonesia yang harus dijaga bareng," kata Budiman kepada wartawan di halaman depan rumah Prabowo, Selasa (18/7/2023) malam. 

Baca Juga

Partai Gerindra bersama capres Prabowo Subianto memang selama ini dinilai sebagai representasi kaum nasionalis. PDIP dan capresnya Ganjar Pranowo juga dianggap demikian. 

Budiman mengatakan, dalam pembicaraan sekitar dua jam itu, ia menyampaikan kepada Prabowo soal pentingnya kaum nasionalis bersatu. "Rugi Indonesia kalau kaum nasionalis tidak saling mendukung," ujarnya.

Mantan aktivis reformasi 1998 itu meminta publik percaya bahwa persatuan kaum nasionalis ini adalah sesuatu yang penting untuk Indonesia. Karena itu, Budiman "mewakafkan diri" menjadi sosok yang berupaya mencairkan hubungan antara kelompok nasionalis. 

"Saya mewakafkan diri untuk mencairkan, agar kaum nasionalis bisa meneruskan apa yang dilakukan oleh Pak Jokowi dengan segala konsekuensinya," kata Budiman. 

Mengapa Prabowo?

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement