Rabu 19 Jul 2023 07:33 WIB

Pawai Obor Sambut Tahun Baru Islam di Bandung

Bandung sambut tahun baru hijrah dengan meriah.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Subarkah
Pawai obor menjadi tradisi menyambut Tahun Baru Islam.
Foto: Istimewa
Pawai obor menjadi tradisi menyambut Tahun Baru Islam.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pawai obor menyambut tahun baru Islam ke 1445 hijriah dilaksanakan di Lapangan Upakarti Kompleks Pemerintah Kabupaten Bandung, Selasa (18/7/2023) malam. Masyarakat yang mengikuti pawai berasal dari Kecamatan Soreang, Katapang, Kutawaringin dan Kecamatan Cangkuang. 

Para peserta pawai berjalan mengelilingi Kompleks Pemkab Bandung kurang lebih 2 kilometer. Mereka berasal dari berbagai usia. 

"Kebiasaan ini (pawai obor) sejak saya masih menjadi kepala desa. Saya ingin di Kabupaten Bandung menyambut tahun baru Islam 1445 hijriah harus meriah," ucap Bupati Bandung Dadang Supriatna di sela-sela pawai. 

Sejak Selasa (18/7/2023) pagi, Dadang mengatakan berbagai kegiatan dilaksanakan bertajuk Festival Muharram. Seperti khitanan masal dan bazar yang diikuti oleh para pelaku UMKM asal Kabupaten Bandung di Dome Bale Rame Soreang. 

Puncak acara pada Rabu (19/7/2023) Juli, ia mengatakan dilaksanakan tablig akbar di Dome Bale Rame Soreang. Termasuk membagikan kain kafan yang dilakukan semua desa dan kelurahan se Kabupaten Bandung. 

"Pada saat saya jadi kepala desa itu ada kondisi kejadian, suami istri meninggal dunia dalam satu hari yang sama, tetapi tidak memiliki kain kafan," kata dia. 

Untuk itu, Dadang mengatakan di saat terdapat masyarakat Kabupaten Bandung  yang meninggal dunia tidak perlu menunggu kain kafan. 

"Kami sudah sediakan kain kafan. Mudah-mudahan semuanya panjang umur dan diberikan kesehatan, dan keberkahan," jelas dia. 

Ia mengajak seluruh masyarakat di tahun baru Islam Hijriah bermuhasabah dan mengevaluasi diri. Kegiatan pawai obor dilaksanakan di seluruh wilayah di Kabupaten Bandung. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement