Kamis 20 Jul 2023 08:50 WIB

Demo Jilid IV di Ponpes Al-Zaytun Batal, Ini Alasannya

Aksi dibatalkan karena diganti dengan audiensi di Polres Indramayu. 

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar.
Foto: Dok Humas Polres Indramayu
Kapolres Indramayu, AKBP M Fahri Siregar.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU – Aksi unjuk rasa yang rencananya digelar oleh Aliansi Santri dan Rakyat untuk Indramayu (ASRI) di Ma’had Al-Zaytun, Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu, Kamis (20/7/2023), batal digelar.

Sebelumnya, rencana aksi unjuk rasa itu terungkap dari surat pemberitahuan dengan nomor 01/ASRI/VII/2023 yang ditandatangani oleh Kordum ASRI, Muhamad Sholihin. Surat pemberitahuan itu disampaikan kepada Polres Indramayu.

Dalam surat tersebut, mereka menyatakan akan melakukan aksi unjuk rasa dan istighotsah, dengan  estimasi massa berjumlah sekitar 1.000 orang. Aksi akan diawali di Islamic Center Indramayu, Alun-alun Haurgeulis dan selanjutnya menuju ke Ponpes Al-Zaytun di Kecamatan Gantar.

Jika rencana tersebut terealisasi, aksi unjuk rasa itu merupakan yang keempat kalinya yang ditujukan ke pondok pesantren yang dipimpin Panji Gumilang tersebut.

Namun, rencana aksi unjuk rasa itu dibatalkan. Kasubsi PIDM Humas Polres Indramayu, Ipda Tasim, membenarkan batalnya rencana aksi unjuk rasa pada hari ini.

‘’Unjuk rasa oleh Forum ASRI di Al-Zaytun dibatalkan karena aksi diganti dengan audiensi di Polres Indramayu,’’ kata Tasim, Kamis (20/7/2023). Audensi di Mapolres Indramayu itu akan digelar hari ini.

Sementara itu, Kordum ASRI, M Sholihin, juga membenarkan soal pembatalan aksi. Dia menjelaskan, pembatalan itu karena ada beberapa pertimbangan, salah satunya soal kesiapan massa aksi.

‘’(Unjuk rasa) ditunda, kalau tidak Sabtu, rencananya Senin,’’ kata Sholihin menjelaskan.

Sholihin menambahkan, pihaknya kemungkinan juga berencana akan melayangkan gugatan ke pengadilan. Rencana itu akan dilakukan jika Panji Gumilang tak kunjung ditetapkan sebagai tersangka. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement