Jumat 21 Jul 2023 10:10 WIB

Kunjungi Cina, Xi Jinping Sebut Mantan Menlu AS Henry Kissinger Sebagai Teman Lama

Kissinger memainkan peran kunci dalam normalisasi hubungan AS-Cina pada 1970-an

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Cina Xi Jinping bertemu dengan mantan Menlu Amerika Serikat (AS) Henry Kissinger.
Foto: AP
Presiden Cina Xi Jinping bertemu dengan mantan Menlu Amerika Serikat (AS) Henry Kissinger.

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden China Xi Jinping mengatakan kepada Henry Kissinger, bahwa teman lama sepertinya tidak akan pernah dilupakan. Mereka berbincang dengan santai dalam pertemuan di ibu kota Cina, Beijing, pada Kamis (20/7/2023).

"Sekali lagi, Cina dan AS berada di persimpangan ke mana harus pergi dari sini, dan sekali lagi, kedua belah pihak perlu membuat pilihan," kata Xi kepada mantan diplomat Amerika Serikat (AS) itu.

Baca Juga

Sosok Kissinger memainkan peran diplomatik kunci dalam normalisasi hubungan antara Washington dan Beijing pada 1970-an. Ketika itu dia menjabat sebagai menteri luar negeri dan penasihat keamanan nasional dalam pemerintahan Presiden Richard Nixon dan Gerald Ford.

Kissinger baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-100 dan telah mengunjungi Cina lebih dari 100 kali. Xi mengatakan, kunjungan Kissinger kali ini memiliki makna khusus.

"Rakyat Cina tidak pernah melupakan teman lama mereka, dan hubungan Cina-AS akan selalu dikaitkan dengan nama Henry Kissinger," kata Xi kepada Kissinger di Wisma Negara Diaoyutai, tempat pejabat asing sering diterima.

Xi pun menyinggung posisi Cina yang bersedia berdiskusi dengan pihak AS. Kedua negara dapat membahas tentang cara yang tepat untuk rukun dan mendorong kemajuan yang stabil dari hubungan bilateral.

Cina dan AS, menurut Xi, dapat mencapai kesuksesan dan kemakmuran bersama. Dia menekankan bahwa kuncinya adalah mengikuti prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, dan kerja sama yang saling menguntungkan.

Kissinger merupakan sosok yang sangat dihormati di Cina dan telah melakukan kunjungan rutin sejak meninggalkan jabatannya. Dia bersyukur Beijing telah mengatur pertemuan di gedung tempatnya bertemu dengan para pemimpin Cina selama kunjungan pertamanya.

"Hubungan antara kedua negara kita adalah masalah perdamaian dunia dan kemajuan masyarakat manusia," kata kantor berita resmi pemerintah Cina Xinhua mengutip pernyataan Kissinger.

"Dalam keadaan saat ini, sangat penting untuk mempertahankan prinsip-prinsip yang ditetapkan oleh Komunike Shanghai, menghargai pentingnya Cina melekat pada prinsip satu-Cina, dan menggerakkan hubungan ke arah yang positif," kata Kissinger dalam pertemuan tersebut.

Kunjungan Kissinger ke Cina datang pada saat kedua negara adidaya itu memulai jalur untuk menghentikan ketegangan yang sudah berada di posisi terendah dalam sejarah. Ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia telah meningkat karena berbagai masalah, termasuk perang di Ukraina, Taiwan, dan pembatasan perdagangan.

Washington telah mencoba untuk membangun kembali saluran komunikasi mengenai hal ini dan masalah lainnya melalui kunjungan diplomatik tingkat tinggi baru-baru ini. Utusan presiden AS John Kerry menyelesaikan pembicaraan panjang dengan Cina tentang memerangi perubahan iklim pada Rabu (19/7/2023), dan Menteri Luar Negeri Antony Blinken pergi ke Beijing bulan lalu. 

 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement