Jumat 21 Jul 2023 18:17 WIB

Iran Bantah Kapal Tanker yang Disita Indonesia Milik Teheran

Kementerian Perminyakan Iran tidak mengidentifikasi pemilik kargo Arman 114.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
Petugas Badan Keamanan Laut Indonesia (Bakamla) mengunakan kapal Patroli saat memeriksa kapal tanker berbendera Iran MT Arman di perairan laut Natuna, Selasa (11/7/2023). Kapal patroli Bakamla RI, KN Pulau Marore 322, menangkap kapal supertanker MT Arman 114 berbendera Iran, yang bermuatan minyak mentah atau light crude oil (LCO) sebanyak 272.569 metrik ton atau senilai Rp 4,6 triliun. Kapal tersebut kedapatan melakukan aktivitas ilegal di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) di Laut Natuna Utara.
Foto: Bakamla Via AP
Petugas Badan Keamanan Laut Indonesia (Bakamla) mengunakan kapal Patroli saat memeriksa kapal tanker berbendera Iran MT Arman di perairan laut Natuna, Selasa (11/7/2023). Kapal patroli Bakamla RI, KN Pulau Marore 322, menangkap kapal supertanker MT Arman 114 berbendera Iran, yang bermuatan minyak mentah atau light crude oil (LCO) sebanyak 272.569 metrik ton atau senilai Rp 4,6 triliun. Kapal tersebut kedapatan melakukan aktivitas ilegal di Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) di Laut Natuna Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Teheran mengatakan, kapal kargo berbendera Iran yang disita Indonesia pekan lalu bukan milik mereka. Dalam pernyataannya, yang dikutip media pemerintah, Jumat (21/7/2023) Kementerian Perminyakan Iran tidak mengidentifikasi pemilik kargo Arman 114.

Kapal super tanker berbendera Iran itu diduga terlibat dalam pengiriman minyak mentah antara kapal. Penjaga pantai Indonesia atau Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla) menyita kapal itu pada 11 Juli lalu.

Baca Juga

"Berita yang menghubungkan kargo dari kapal itu pada Iran tidak memiliki validitas dan ini dilakukan dengan tujuan menciptakan atmosfer negatif terhadap negara kami," kata kementerian perminyakan Iran tanpa penjelasan lebih lanjut.

Pada Kamis (20/7/2023) lalu, komandan Angkatan Laut Garda Revolusi Iran mengatakan akan membalas setiap perusahaan minyak yang membongkar muatan minyak Iran dari kapal-kapal yang disita yang saat ini berlabuh di luar pelabuhan Houston, AS. Penyitaan ini dilakukan saat hubungan Amerika Serikat (AS) dan Iran memanas.

Pada 11 Juli lalu Bakamla mengatakan, Very Large Crude Carrier (VLCC) diduga memindahkan minyak mentah ke kapal lain tanpa izin. Kepala Bakamla  Aan Kurnia mengatakan, kapal itu ditemukan di dekat Laut Utara Natuna saat sedang memindahkan minyak ke kapal MT S Tino yang berbendera Kamerun.

Indonesia menahan seorang kapten berwarga negara Mesir, 28 awak kapal dan tiga penumpang yang merupakan keluarga petugas keamanan kapal tersebut. Aan mengatakan saat dua kapal itu sedang berusaha melarikan diri Bakamla fokus mengerja Arman. Dibantu pihak berwenang Malaysia saat kapal itu masuk ke perairan mereka. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement