REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir yang digadang gadang menjadi Bakal Calon Wakil Presiden pada Pilpres 2024 mendatang mengaku belum secara serius berpikir tentang isu politik. Katanya, dirinya sendiri belum mendapatkan chemistry untuk bersanding dengan nama nama Bakal Calon Presiden yang sudah beredar kencang di masyarakat.
"Chemistry itu penting. Saya juga perlu lah chemistry ini kalau ada ke arah yang politis ini. Belum lah kalau untuk saat ini," ujar Erick di Jakarta, Sabtu (22/7/2023).
Erick menilai, dirinya juga tak ingin dipaksa untuk bersanding dengan bakal calon presiden tertentu hanya karena untuk menaikan elektabilitas dan mengejar kekuasaan. Menurut dia, kemajuan ekonomi Indonesia menjadi landasan yang paling penting.
"Saya nggak mau jadi bagian untuk dipaksa kawin. Nggak enak juga. Saya tidak mau jadi bagian pemerintah yang hanya mengejar kekuasaan, tidak ada hasilnya buat bangsa dan negara sampai rakyat sengsara," tegas Erick.
Erick sendiri merasa tugasnya untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang diembannya juga perlu dituntaskan. Seperti jabatan dirinya sebagai Menteri BUMN hingga 2024 mendatang dan Ketum PSSI hingga 2027 mendatang perlu fokus dan langkah startegis untuk bisa menata kedua lembaga ini.
"Ngurus bola saja sampai 2027. Ngurus BUMN masih sampai tahun depan. Jadi masih banyak tugas yang harus saya selesaikan," tegas Erick.