Senin 24 Jul 2023 14:09 WIB

Serap 192 Ribu Ton Beras Petani, Bulog Jabar Siap Antisipasi Harga Naik

Bulog telah menggelontorkan beras sebanyak 54 ribu ton ke beberapa titik pasar. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
DKPP Jabar bersama Bulog dan PT Pos Indonesia Wilayah Jawa Barat bekerja sama dalam program Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).
Foto: Istimewa
DKPP Jabar bersama Bulog dan PT Pos Indonesia Wilayah Jawa Barat bekerja sama dalam program Cadangan Pangan Pemerintah (CPP).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perum Bulog Kanwil Jabar telah melakukan penyerapan gabah/beras dari para petani lokal dengan skema komersial maupun PSO kurang lebih 192 ribu ton. Jumlah tersebut sudah mendekati target pada tahun ini yang dipatok 309 ribu ton.

"Selain penyerapan, Bulog Jabar pun telah menyiapkan langkah antisipatif jika sewaktu-waktu terjadi gejolak harga," ujar Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Jabar Muhammad Attar Rizal kepada wartawan, Senin (24/7/2023).

Menurut Attar, dengan mengandalkan stok yang tersedia, Bulog siap untuk mengoptimalkan kegiatan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sampai harga kembali stabil.

Saat ini, dari kegiatan SPHP yang telah berjalan, Bulog Jabar telah menggelontorkan beras sebanyak kurang lebih 54 ribu ton ke beberapa titik Pasar Pencatatan Inflasi BPS maupun toko ritel modern di wilayah Jawa Barat.

"Jumlah tersebut akan terus bertambah sesuai permintaan dan kebutuhan," katanya.

Selain itu, Perum Bulog Kanwil Jabar telah berhasil merampungkan penyaluran Program Bantuan Pangan bagi 4,4 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Penyaluran program bantuan yang diamanatkan Badan Pangan Nasional itu terbagi dalam 3 alokasi untuk masyarakat di 27 kabupaten/kota di Jawa Barat.

Menurut dia, sampai dengan 24 Juni 2023 atau pada hari terakhir penyaluran, Perum BULOG Kanwil Jabar telah menyalurkan sebanyak 44.277 ton beras. Jumlah tersebut setara bagi 44,2 juta KPM untuk setiap alokasi, di mana masing-masing KPM menerima 10 kg beras.

"Alhamdulillah, penyaluran Program Bantuan Pangan sebanyak 3 alokasi untuk 4,4 juta keluarga penerima manfaat (KPM) di Jawa Barat," kata Attar.

Bantuan pangan berupa beras tersebut, kata dia, merupakan salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam rangka menekan angka inflasi serta menstabilkan harga beras yang ada di pasaran. Adapun keberhasilan penuntasan penyaluran beras bantuan pangan tersebut juga tak terlepas dari koordinasi dan kerja sama yang baik antara Bulog dengan Pemprov Jabar, melalui Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Sosial, dan PT POS Indonesia selaku transporter.

"Mudah-mudahan bantuan beras ini dapat meringankan beban masyarakat Jawa Barat dalam memenuhi kebutuhan pangan pokoknya," katanya.

Terkait rencana adanya perpanjangan program Bantuan Pangan, 

Attar mengatakan, jika Perum BULOG Kanwil Jawa Barat pun telah siap. Bahkan, dari sisi ketersediaan beras masih sangat mencukupi. 

"Bulog Kanwil Jabar masih memiliki stok hasil pembelian gabah dan beras dari petani, di mana stok beras yang ada sangat cukup untuk memenuhi alokasi bantuan pangan berikutnya. Jadi, tidak perlu merasa khawatir," ujarnya. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement