Selasa 25 Jul 2023 13:38 WIB

Pemkot Bogor dan OJK Beri Literasi Keuangan untuk Anak-Anak

Literasi bisa jadikan anak-anak bisa tidak konsumtif dalam gaya hidupnya. 

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dan Wali Kota Bogor Bima Arya dalam acara Hari Anak Nasional di Plaza Balaikota Kota Bogor, Selasa (25/7/2023).
Foto: Republika/Rahayu Subekti
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi dan Wali Kota Bogor Bima Arya dalam acara Hari Anak Nasional di Plaza Balaikota Kota Bogor, Selasa (25/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemkot Bogor bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), memberikan literasi keuangan untuk anak-anak tingkat SD. Anak-anak diajarkan untuk menabung sejak dini, lantaran saat ini budaya instan dan kekinian menyebabkan masyarakat lebih konsumtif.

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, pekerjaan rumah (PR) pemerintah saat ini ialah budaya instan dan kekinian yang sesaat. Sehingga, masyarakat dengan mudahnya melakukan pinjaman baik legal dan ilegal, untuk mewujudkan keinginannya.

“Ini yang harus kita jadikan PR sama-sama, membangun kultur literasi keuangan sekaligus menyiapkan karakter yang siap menjemput masa depan secara berproses,” kata Bima Arya ketika ditemui Republika di Balai Kota Bogor, Selasa (25/7/2023).

Lebih lanjut, Bima Arya mengatakan, anak-anak zaman sekarang kerap menghamburkan uang untuk kesenangan sesaat. Tanpa berpikir bahwa uang yang dimiliki saat ini bisa bermanfaat bila disimpan untuk masa depan.

Sehingga, kata dia, anak-anak diberikan literasi keuangan dan diajarkan menabung sejak dini. Di mana dalam kegiatan ini anak-anak juga diberikan buku tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) dari Bank BJB.

“Supaya mereka menyiapkan masa depan secara serius. Tidak hambur-hambur, dan paling penting menyadari arti atau nilai uang seperti apa,” kata Bima Arya.

Dia menambahkan, anak-anak pun perlu tahu bagaimana proses para orangtua mendapatkan uang tersebut. Apabila, anak-anak memahami nilai uang dan proses mendapatkannya, menurut Bima Arya, mereka akan menjadi sosok yang siap di masa depan.

“Kalau dari kecil memahami nilai uang seperti apa, dan kemudian bagaimana proses mendapatkannya, maka insya Allah mereka akan jadi sosok yang siap untuk menjemput masa depan,” katanya.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, mengatakan, dengan diajarkan literasi keuangan dan menabung sejak dini, anak-anak bisa tidak konsumtif dalam gaya hidupnya. Ditambah lagi, untuk menggapai cita-cita para anak ke depannya, dibutuhkan keuangan yang solid.

“Karena itu belajar tentang keuangan, mengelola keuangan, dan juga nanti investasi itu merupakan esential life skill yang harus dimilikinoleh seluruh anak Indonesia,” ucapnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement