Rabu 26 Jul 2023 09:53 WIB

JQR Bersama Warga Gotong Royong Bangun Jembatan 12 Hari di Garut

Kondisi jembatan sebelumnya sudah rusak dan dapat membahayakan warga yang melintas.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Irfan Fitrat
Jembatan baru yang menghubungkan Kampung Awi Gombong dan Kampung Ciharinem di wilayah Desa Talagawangi, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat.
Foto: Dok JQR
Jembatan baru yang menghubungkan Kampung Awi Gombong dan Kampung Ciharinem di wilayah Desa Talagawangi, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Jabar Quick Response (JQR) bersama sejumlah pihak dan warga bergotong royong membangun jembatan perintis di pelosok selatan Kabupaten Garut, Jawa Barat. Pembangunan jembatan itu merespons kebutuhan warga sekitar akan akses jalan yang dibutuhkan untuk berbagai aktivitas sehari-hari.

Jembatan yang dibangun secara gotong royong itu menghubungkan Kampung Awi Gombong dan Kampung Ciharinem di wilayah Desa Talagawangi, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut. “Terwujudnya jembatan ini telah membawa harapan baru bagi masyarakat setempat,” ujar Koordinator Operasional JQR Irvan Hilmy, Selasa (25/7/2023).

Sebelumnya dikabarkan warga kesulitan beraktivitas lantaran kondisi jembatan kayu yang rusak dan dapat membahayakan penggunanya. “Jika akses transportasi terputus, maka menyebabkan keterbatasan mobilitas, terutama dalam mengangkut hasil pertanian, kesehatan, dan akses pendidikan bagi siswa sekolah,” kata Irvan.

Dengan dukungan dari PT Migas Utama Jabar, yang merupakan BUMD Pemerintah Provinsi Jawa Barat, jembatan baru bisa dibangun. Irvan mengatakan, JQR bergotong royong bersama warga membangun jembatan baru. “Kita selesaikan dalam waktu 12 hari, ini berkat gotong royong warga bersama tim,” ujar dia.

 

photo
Anak sekolah berfoto di sekitar jembatan baru yang menghubungkan Kampung Awi Gombong dan Kampung Ciharinem di wilayah Desa Talagawangi, Kecamatan Pakenjeng, Kabupaten Garut, Jawa Barat. - (Dok JQR)

 

Menurut Irvan, jembatan baru ini lebih kokoh dan modern dibandingkan dengan yang sebelumnya. Dengan struktur yang lebih kuat dan jalan yang lebih lebar, diharapkan dapat memudahkan lalu lintas warga sekitar dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Diharapkan keberadaan jembatan baru itu dapat mendorong aktivitas ekonomi masyarakat. “Petani dan pedagang sekarang dapat dengan mudah mengangkut hasil pertanian dan barang dagangan mereka ke pasar yang lebih luas, meningkatkan potensi ekonomi lokal,” kata Irvan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement