REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan Penjabat (Pj) Bey Machmudin sudah sepakat untuk mempertahankan unit organisasi bentukannya Jabar Quick Response (JQR) selepas dirinya lengser. 

Perlu diketahui, selepas masa jabatnya berakhir 5 September, kursi Gubernur Jabar untuk sementara akan diisi oleh Bey Machmudin selaku Pj. Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya sudah meminta kepada Bey agar tidak membubarkan JQR dan tetap melanjutkan kegiatan-kegiatan kemanusiaan di masyarakat. 

“Bey Machmudin akan mempertahankan JQR apa adanya. Di mana masih ada manusia itu masih ada masalah kemanusiaan, di mna ada masalah kemanusiaan di Jabar, JQR akan selalu ada siap siaga, membantu menolong kemanusiaan,” ujar Ridwan Kamil.

Tidak hanya JQR, Emil pun mempersilahkan Bey untuk berinovasi dengan melahirkan gagasan-gagasan lain untuk memajukan Provinsi Jawa Barat. 

“Saya sudah ketemu Pak Bey untuk menitipkan semua yang baik-baik ini, sebaiknya jangan diubah karena itu lah yang membuat kita menjadi provinsi terbaik di Indonesia. Kecuali, ada gagasan baru saya silakan Pak Bey untuk melakukan inovasi-inovasi,” paparnya. 

Tetapi, kata dia, kalau untuk mempertahankan sebuah rumah yang luar biasa ini. "Sebuah sistem the dream team ini, kalau bisa tetap dipertahankan," katanya.

Menurut Emil, dalam masa kepemimpinannya selama 5 tahun, ia banyak melahirkan program-program. Salah satunya adalah JQR. Unit organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan ini sudah membantu hampir ratusan kisah kemanusiaan di kota dan kabupaten Jabar.

“Sudah 159 cerita kemanusiaan oleh organisasi unit kerja yang kami hadirkan dengan nama Jabar Quick Response. Saya senang bahwa setiap ada masalah kemanusiaan, kami negara selalu hadir dengan cepat oleh sistem seperti ini,” katanya.