Kamis 27 Jul 2023 08:45 WIB

Gotong Royong Bersihkan Situ Bagendit Garut

Pembersihan Situ Bagendit dari eceng gondok masih jadi fokus.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Irfan Fitrat
Kegiatan bersih-bersih area Situ Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (26/7/2023).
Foto: Dok Diskominfo Kabupaten Garut
Kegiatan bersih-bersih area Situ Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (26/7/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Upaya gotong royong untuk membersihkan area Situ Bagendit di Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, kembali dimulai pada Rabu (26/7/2023). Berbagai elemen dikerahkan untuk bersih-bersih kawasan wisata itu, khususnya dari eceng gondok.

“Kita menurunkan kurang lebih seribu orang untuk melakukan pembersihan Situ Bagendit,” kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman, yang memimpin langsung kegiatan itu.

Baca Juga

Elemen yang dilibatkan, antara lain pegawai dari instansi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, jajaran Polri, TNI, kelompok wanita tani, pencinta lingkungan, anak-anak sekolah, juga masyarakat lainnya.

Menurut Helmi, upaya bersih-bersih dilaksanakan di Pulau Emen. Fokus utamanya membersihkan eceng gondok dan teratai yang menutupi area perairan Situ Bagendit. 

Alat berat juga dikerahkan untuk menggiring eceng gondok dan teratai yang menumpuk di area situ. Kemudian diangkat ke tepian. “Sekarang kan enggak kelihatan air itu, yang terlihat itu adalah eceng dan teratai,” ujar Helmi.

 

photo
Wakil Bupati Garut Helmi Budiman memimpin kegiatan bersih-bersih area Situ Bagendit, Rabu (26/7/2023). - (Dok Diskominfo Kabupaten Garut)

 

Helmi mengatakan, bersih-bersih kawasan wisata Situ Bagendit sebenarnya sudah berjalan dua bulan terakhir. Kegiatan bersih-bersih dilakukan lebih masif menjelang rencana peresmian kawasan wisata Situ Bagendit, yang dijadwalkan pada Agustus 2023. Rencananya peresmian itu dihadiri Presiden Joko Widodo.

Menurut Helmi, kegiatan bersih-bersih Situ Bagendit itu sengaja melibatkan banyak pihak, termasuk masyarakat sekitar. Pelibatan masyarakat sekitar dinilai penting untuk meningkatkan kesadaran bersama akan pentingnya menjaga lingkungan dan keindahan objek wisata tersebut.

Helmi mengharapkan kegiatan bersih-bersih ini tidak hanya dilakukan menjelang acara seremonial. Diharapkan kondisi kebersihan Situ Bagendit tetap terjaga, sehingga dapat mendorong kawasan wisata ini mendunia.

“Harapannya sukses ya. Acaranya sukses. Kemudian juga sukses keindahannya. Kemudian juga sukses Pak Presiden atau Pak Gubernur yang hadir. Kemudian juga sukses menjadikan situ ini menjadi wisata kelas dunia,” kata Helmi.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement