REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan teknologi Shopee menggagas Gerakan Ekspor 1.000 UMKM Serentak di 10 kota di Indonesia.
Acara yang digelar Shopee itu berupa pelatitan bagi 1.000 UMKM lokal. Pelaku UMKM mempelajari mekanisme ekspor melalui Shopee dan peluang menjangkau pasar mancanegara.
Gerakan Ekspor 1000 UMKM Serentak 10 kota tersebut bukan insiatif pertama dari Shopee. Ada sejumlah program yang hadir untuk pengembangan keterampilan UMKM lokal seperti Bimbel Shopee yang merupakan program pelatihan online bagi UMKM untuk go digital, Shopee Center yang menjangkau pelaku UMKM di kota-kota terpencil, prasarana Kampus UMKM Shopee yang tersebar di 10 kota di Indonesia, serta Program Ekspor Shopee yang membantu produk UMKM bisa ekspor untuk menjangkau Asia Tenggara, Asia Timur, dan Amerika Latin.
Salah satu UMKM yang sukses melalui ekosistem Shopee adalah Achmad Latief, pemilik toko online Toko Zahra 27. Pada masa pandemi, pelaku UMKM lokal yang menjual baju dan kain batik ini terancam menutup usahanya karena tidak kunjung mendapatkan omzet sepeser pun.
Sebelum berjualan di Shopee, Achmad punya toko offline yang sudah bangkrut saat pandemi. Sampai akhirnya ada seorang rekannya yang memang lebih dulu sukses berjualan online. Atas saran temannya, Achmad membuka toko di Shopee.
"Alhamdulillah, di akhir 2021, penjualan mulai stabil. Dari omzet puluhan juta, 2023 ini Alhamdulillah sudah menyentuh miliaran," ungkap Achmad.
Tidak hanya berhasil membangun kembali bisnisnya, pria asal Boyolali ini juga mencicipi kemudahan ekspor. Ia bangga sekali produk batik bisa dibeli oleh konsumen luar negeri, terutama pelanggannya di Singapura dan Malaysia. "Semudah itu fitur dan program yang disediakan Shopee jadi saya bisa jual ratusan produk per bulan, sayang sekali kalau tidak dimanfaatkan," ucap Achmad di tengah acara Gerakan Ekspor UMKM Serentak 10 Kota.
Cerita serupa juga datang dari Kevin Naftali, pemilik jenama Kevas Official. Waktu masa pandemi Covid-19, industri retail hampir semuanya turun, sedangkan bisnis Kevas malah pecah telur. Penjualan produk Kevas.Co meningkat sampai dua kali lipat.
"Dari masa pandemi ke setelah pandemi di tahun ini, meningkat hampir 50 persen dengan omzet di atas satu miliar. Produk kami sudah ekspor ke Asia Tenggara bahkan Amerika Latin," ucap Kevin.
Kevin pun mengatakan, banyak produk lokal berkualitas yang siap bersaing di luar negeri. Ia mengajak UMKM lokal tidak takut untuk ekspor karena barang barang dari Indonesia tidak kalah dari produk buatan negara lain.
"Buat teman-teman, terutama UMKM baru yang enggak tahu soal regulasi, soal pajak, mekanisme ekspor, ini ada kok programnya di Shopee. Kirim barang ke Singapura semudah kirim barang ke Bandung," ungkap Kevin.