REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Satelit baru dari Badan Antariksa Jepang (JAXA) dan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) bertujuan untuk mempelajari benda-benda besar di alam semester. Satelit tersebut menggunakan instrumen yang mampu mengukur panas dari satu foto sinar-X.
Misi Pencitraan dan Spektroskopi Sinar-X (XRISM—dilafalkan “krisma”) akan menganalisis sinar-X menggunakan instrumen bidang pandang terluas yang pernah diterapkan dalam probe pencitraan semacam ini.
Dilansir dari Space, Senin (31/7/2023), XRISM dipimpin oleh JAXA, dengan kolaborasi dari NASA dan partisipasi ilmiah dengan badan antariksa Kanada dan Eropa.
Menurut pernyataan NASA, instrumen tersebut akan dapat “membongkar cahaya berenergi tinggi menjadi setara dengan pelangi sinar-X”. XRISMA dijadwalkan diluncurkan dari Tanegashima Space Center Jepang pada 25 Agustus (26 Agustus, zona waktu Jepang). Waktu yang tepat belum diumumkan.