REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Melalui inovasi Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam pengelolaan Lingkungan (PROPER), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berhasil menjadi pemenang Outstanding Achievement of Public Service Innovation 2023 dengan inovasi penerapan kriteria dan mekanisme penilaian baru Life Cycle Assessment (LCA), inovasi sosial, Social Return on Investment (SROI), dan Green Leadership.
Menteri LHK, Siti Nurbaya mengatakan, PROPER mendorong ketaatan perusahaan terhadap peraturan lingkungan hidup dan meningkatkan kinerja perusahaan dalam pengelolaan sumber daya melalui penerapan sistem manajemen lingkungan, efisiensi energi, penurunan emisi, pemanfaatan limbah B3 dan Non B3, efisiensi air, penurunan beban pencemaran air, keanekaragaman hayati, dan pemberdayaan masyarakat.
Pada 2022 sebanyak 3.200 perusahaan diawasi dan dibina (meningkat 37 persen dibanding 2019) dan dilahirkan ekoinovasi sebanyak 872 (meningkat 25 persrn dibandingkan 2021).
“Dalam konteks agenda global, PROPER terbukti berkontribusi sebagai hub penggerak partisipasi entitas bisnis capaian pembangunan berkelanjutan yang tercermin dalam SDGs,” ujar Menteri Siti melalui siaran pers di Jakarta, Selasa (1/8/2023).
Dikemukakan Menteri Siti, pada 2022 terdapat 13.355 kegiatan yang menjawab tujuan SDGs dengan total dana dikucurkan sebesar Rp46,28 triliun. Angka ini meningkat sebesar 19,66 persen dari sejak pertama kriteria ini diluncurkan.
“PROPER teruji dan terbukti dapat meningkatkan ketaatan, pacu efisiensi, dorong inovasi industri, dan berdayakan masyarakat untuk pembangunan berkelanjutan.
Terimakasih kerja keras jajaran Ditjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) dan seluruh jajaran KLHK. Terus berinovasi untuk menjaga Indonesia kita tercinta,” ujar Menteri Siti.
Dari penjelasan Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK disebutkan, pada 2019 Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam pengelolaan Lingkungan (PROPER) mendapat penghargaan karena menjadi platform untuk mendorong ketaatan perusahaan terhadap peraturan lingkungan hidup dan meningkatkan kinerja perusahaan dalam pengelolaan sumber daya melalui penerapan sistem manajemen lingkungan, efisiensi energi, penurunan emisi, pemanfaatan limbah B3 dan Non B3, efisiensi air, penurunan beban pencemaran air, keanekaragaman hayati, dan pemberdayaan masyarakat. Platform ini tetap dipertahankan, 2022 sebanyak 3.200 perusahaan diawasi dan dibina (meningkat 37 persen dibanding 2019) dan dilahirkan ekoinovasi sebanyak 872 (meningkat 25 perse dibandingkan tahun 2021).