REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Proyek film Batman dari Ben Affleck di DC Studios masih tetap diselimuti misteri, bahkan setelah sang aktor meninggalkan studio enam tahun lalu. Meski tak jadi direalisasikan, banyak penggemar masih penasaran mengenai detail dari proyek film itu.
Dilansir laman Inverse, Jumat (4/8/2023), sineas Jay Oliva mengungkap lebih banyak informasi soal rencana yang urung dijalankan tersebut. Selain Zack Snyder dan beberapa eksekutif studio, sebagai orang dalam, Oliva tahu cukup banyak mengenainya.
Dia pun berpengalaman menggarap story board untuk film-film besar DC Extended Universe, termasuk Man of Steel, Batman v Superman, dan Wonder Woman. Dia juga menyutradarai beberapa film animasi DC, seperti The Dark Knight Returns dan Flashpoint Paradox.
Namun, Oliva berpisah jalan dengan perusahaan pada 2017. Ketika ditanya soal proyek Batman dari Affleck, dia sangat bersemangat. "Saya tidak bisa mengatakan terlalu banyak selain itu sangat luar biasa. Itu yang terbaik, menakjubkan," ujarnya.
Meskipun tidak memaparkan detail alur dari rencana film, Oliva berbagi lebih banyak tentang film Batfleck yang tidak pernah dibuat itu. Di luar tanggung jawab penggarapan story board, Oliva dulu juga menjabat sebagai semacam konsultan cerita di DCEU.
Tugas itu pun dia miliki untuk film Batman yang direncanakan Affleck, meskipun dia tidak diajak sampai pengembangan aktif dari sinema. Oliva hanya terlibat sampai beberapa draft cerita, yang ditunjukkan langsung kepadanya oleh Affleck dan penulis skenario atau produser Geoff Johns.
"Saya telah mengerjakan banyak hal tentang Batman dan yang sangat keren tentang (proyek Affleck) itu adalah menggabungkan banyak alur cerita Batman yang sangat keren yang belum pernah benar-benar dieksplorasi," kata Oliva.
Sebagai gambaran, banyak film Batman mengadaptasi komik klasik. Sebut saja Batman Begins karya Christopher Nolan yang secara longgar mengadaptasi seri komik Frank Miller, Batman: Year One. Sementara, Batman v Superman dari Snyder didasarkan pada The Dark Knight Returns karya Miller.
Menariknya, pandangan Affleck tentang Batman alias sang Caped Crusader jauh lebih ambisius dari itu. Affleck memuat sesuatu yang tidak pernah benar-benar tercakup dalam komik, tetapi dibangun dari berbagai mitos Batman selama 80 tahun terakhir, lalu mendekatinya dengan perspektif baru.
Menurut Oliva, proyek film itu mungkin merupakan salah satu peluang terbesar yang terlewatkan oleh waralaba. Dia mengerti jika Affleck akhirnya mundur karena alasan pribadi, tetapi secara personal Oliva berharap proyek itu suatu saat bakal terwujud.
"Itu sangat pintar dan ada banyak hal tentangnya yang sangat saya sukai dan saya harap hal itu membuahkan hasil. Mungkin suatu hari nanti saya bisa membuka rahasia, tapi saya masih belum bisa membicarakannya," kata Oliva.