Senin 07 Aug 2023 18:13 WIB

Vagina Gatal Setelah Berhubungan Seks, Mungkin Ini Penyebabnya

Vagina gatal setelah berhubungan seks tak selalu mengarah pada kondisi serius.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Qommarria Rostanti
Vagina gatal ilustrasi). Ada beberapa penyebab yang membuat vagina gatal setelah berhubungan seks.
Foto: www.freepik.com
Vagina gatal ilustrasi). Ada beberapa penyebab yang membuat vagina gatal setelah berhubungan seks.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perempuan yang sudah menikah mungkin pernah mengalami kondisi saat Miss V alias vagina terasa gatal setelah berhubungan seks. Sebagian dari Anda, mungkin langsung panik lantaran membayangkan kemungkinan terburuk atau ada sesuatu yang salah. 

Dokter dari Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS), Frankie Jackson-Spence, menyarankan untuk tidak khawatir berlebihan. Pasalnya, vagina gatal selama atau setelah berhubungan seks tidak selalu mengarah pada kondisi serius. Berikut beberapa kemungkinan penyebabnya, dikutip dari laman Cosmopolitan, Senin (7/8/2023):

Baca Juga

1. Vaginitis

Vagina yang gatal setelah berhubungan seksual terkadang merupakan gejala vaginitis, yang disebabkan oleh iritasi pada vagina. Iritasi itu sendiri mungkin disebabkan oleh pelumasan yang tidak cukup, perubahan hormon selama kehamilan, menyusui, atau saat menopause.

Bisa juga gatal karena iritasi kulit sekitar vagina akibat eksim, atau efek dari penggunaan sabun wangi. Mencuci vagina dengan cara salah juga dapat menyebabkan kekeringan dan gatal. Dia menyarankan pemakaian sabun tanpa pewangi, serta pencuci area intim dengan pH seimbang.

2. Gesekan

Penyebab lain vagina gatal mungkin disebabkan gesekan saat berhubungan seksual, tapi area tersebut tidak cukup dilumasi atau terangsang sebelum penetrasi. Untuk mencegahnya, Jackson-Spence menyarankan pelumas berbahan dasar air atau dengan melakukan lebih banyak foreplay.

Jika vagina tetap terasa gatal setelah berhubungan seks dan seseorang yakin pemicunya adalah karena gesekan, perlakukan kulit sekitar vagina dengan lebih lembut. Bahkan, sebaiknya tak perlu pakai produk dengan bahan kimia, cukup cuci dengan air hangat.

3. Infeksi

Meskipun seringnya rasa gatal di sekitar vagina dan vulva tidak berbahaya, itu bisa saja menjadi tanda infeksi jamur vagina. Kondisi itu disebabkan oleh infeksi jamur yang disebut Candida Albicans, menyebabkan kulit vulva menjadi kering dan nyeri saat disentuh.

Selain gatal, gejala lain dari infeksi jamur vagina adalah keluarnya cairan berwarna putih, sensasi menyengat saat buang air kecil, dan ada area yang terasa sakit dan tidak nyaman. Banyak perawatan tersedia tanpa resep, seperti krim, pessarium, dan tablet, tetapi lebih disarankan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

4. Infeksi menular seksual

Infeksi menular seksual (IMS) juga bisa memicu rasa tidak nyaman dan gatal pada vagina dan kulit vulva setelah hubungan intim. IMS kerap muncul tanpa gejala khusus, sehingga Jackson-Spence menganjurkan tidak mengabaikan ketika merasa ada tanda-tanda potensial.

Hal-hal yang harus diwaspadai termasuk keputihan yang tidak normal, muncul benjolan, nyeri saat berhubungan seks, dan pendarahan setelah berhubungan seks atau saat tidak haid. "Jika gejalanya menetap setelah beberapa hari hingga sepekan, segera berkonsultasi dengan dokter," kata Jackson-Spence yang juga merupakan pakar kesehatan reproduksi dari jenama Femfresh.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement