Selasa 08 Aug 2023 06:07 WIB

Senator DPD Inisiasikan Program Bersih Jawa Tengah Agar Bebas Banjir

Masyarakat diminta tidak membuang sampah di sungai

Rep: muhammad subarkah/ Red: Muhammad Subarkah
Warga mengais barang bekas dari tumpukan sampah di sebiah sungai di Jawa Tengah. (ilustrasi),
Foto: ANTARA/Yusuf Nugroho/foc.
Warga mengais barang bekas dari tumpukan sampah di sebiah sungai di Jawa Tengah. (ilustrasi),

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Senator DR Abdul Kholik mengatakan Jawa Tengah harus segera dapat terbebas dari bencana banjir. Untuk itu, masyarakatnya hendaknya peduli pada kebersihan lingkungan.

''Agar terbebas dari banjir itu kami melakukan inisasi program bersih-bersih Jawa Tengah. Kami sengaja menggerakan program ini untuk mempersiapkan Jawa Tengah dalam mengatasi ancaman banjir yang setiap tahun itu pasti terjadi," kata Abdul Kholik dalam acara Rapimwil IPNU Jawa Tengah beberapa hari lalu, (6/10/2023).

Abdul Kholik mengatakan ancaman banjir pada saat ini adalah akan merata terjadi di sebagian besar wilayah Jawa Tengah, terutama di daerah pantura dan di daerah selatan.

''Banjir itu disebabkan oleh berbagai hal. Beberapa di antaranya disebabkan rusaknya hutan yang menjadi serapan air dibagian hulu sungai dan juga bagian kawasan muara sungai tergenang banjir karena terjadinya kenaikan permukaan air laut yang terus meningkat. Itu kenyataannya pada sekarang ini,'' ujarnya.

Disebutkannya, salah satu problem ancaman banjir di hulu itu adalah terjadi di wilayah tengah Jawa tengah. Hal ini terjadi karena sungai-sungai yang ada sering tidak terawat. Bahkan, sebagian sungainya menjadi tempat pembuangan sampah oleh masyarakat.

''Makanya masyarakat harus digerakan untuk menjaga lingkungan. Salah satunya adalah untuk hidup bersih, tidak membuang sampah sembarangan, dan menjaga keberadaan sungai supaya tidak dijadikan tempat buang sampah. Kelompok masyarakat harus bertindak. Misalnya saya selaku pembinu IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) agar ikut menyukseskan program ini,'' kata Abdul Kholik menegaskan.

Kholik menyatakan, pilihan waktu untuk menggerakan program bersih-bersih Jawa Tengah saat ini tepat, yakni empat bulan sebelum datangnya musim penghujan yang biasanya meyebabkan banjir yakni mulai bulan Desember hingga Februari.

''Jadi kita ita punya waktu tiga bulan atau kurang lebih sekitar empat bulan untuk mulai menggerakkan program bersih-bersih ini. Sehingga pada saatnya nanti musim hujan tiba, sungai-sungai tersebut bisa bersih dan terhindar dari bencana banjir,'' katanya lagi.

Selain itu, Abdul Kholik bakan akan membuat lomba untuk mengajak partisipasi lebih luas lagi, yakni berupa lomba video bersih-bersih Jawa Tengah. Lomba tersebut diperuntukan untuk warga masyarakat di Jawa Tengah dalam berupaya bersih-berih sungai atau lingkungan sekitar.

Sementara itu, Ketua PW IPNU Jateng, M Irfan Khamid, menyampaikan program bersih-bersih Jateng ni yang juga sejalan dengan program IPNU Jateng yang peduli dan fokus terhadap isu lingkungan.

"Terima kasih IPNU Jateng dilibatkan atau berkolaborasi dengan DPD RI dalam Pak Abdul Kholik dalam menyukseskan program bersih-bersih sungai atau lingkungan di Jateng ini," ujarnya. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement