Selasa 08 Aug 2023 13:23 WIB

Kontroversi Miss Universe Indonesia, Yayasan Puteri Indonesia Buka Suara

Yayasan Puteri Indonesia menggelar ajang kecantikan bernama Puteri Indonesia.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Natalia Endah Hapsari
Penyelenggaraan Miss Universe Indonesia 2023 mengundang kontroversi karena peserta diduga diminta mengikuti pemeriksaan tubuh secara telanjang/ilustrasi
Foto: www.freepik.com
Penyelenggaraan Miss Universe Indonesia 2023 mengundang kontroversi karena peserta diduga diminta mengikuti pemeriksaan tubuh secara telanjang/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Yayasan Puteri Indonesia (YPI) buka suara terkait kisruh penyelenggaraan Miss Universe Indonesia 2023 dengan dugaan pelecehan pesertanya. YPI menegaskan tak lagi memegang lisensi perhelatan Miss Universe tersebut. 

Puluhan tahun YPI menggelar kontes Puteri Indonesia. Pemenangnya, dikirimkan ke perhelatan Miss Universe. 

Baca Juga

"Yayasan Puteri Indonesia (YPI) menyampaikan bahwa sejak Februari 2023 kami sudah tidak lagi memegang lisensi Miss Universe Organization, sejak saat itu Yayasan Puteri Indonesia bukan menjadi penyelenggara ajang tersebut di Indonesia sehingga Yayasan Puteri Indonesia yang berada dalam naungan kami tidak memiliki kaitan dengan ajang tersebut," kata pernyataan resmi YPI melalui akun Instagram @officialputeriindonesia dikutip Republika di Jakarta pada Selasa (8/8/2023).

Lebih lanjut, YPI mengucapkan terima kasih atas kepercayaan masyarakat selama ini untuk pihak YPI. "Kami berterima kasih atas dukungan dan kepercayaan yang selama ini telah diberikan kepada Yayasan Puteri Indonesia (YPI) Kami akan terus berkomitmen untuk mengembangkan perempuan-perempuan Indonesia yang berkualitas dan berdaya saing tinggi di kancah International, dengan berpegang teguh kepada etika, norma dan moral ketimuran yang berlaku,'' ungkap pihak YPI yang diwakili oleh humas yayasan. 

Perhelatan Miss Universe 2023 diwarnai kasus kontroversi perihal pemeriksaan badan (body checking) peserta yang dilaporkan dilakukan secara telanjang. Proses pemeriksaan tersebut kabarnya dilakukan oknum tertentu, bukan atas dasar persetujuan semua pihak di ajang kontes kecantikan tersebut.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement