REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG- Partai Golkar Jawa Barat meminta para kader yang berkontestasi agar tidak melakukan kanibalisme politik atau saling jegal jelang pemilihan legislatif (pileg) tahun 2024. Praktik kanibalisme politik dinilai hanya akan melemahkan kekuatan partai dan posisinya di masyarakat.
"Saya tegaskan tidak ingin mendengar kejadian di suatu dapil ada caleg yang berantem, dan konflik dengan teman sendiri," ucap Ketua DPD Partai Golkar Jabar Ace Hadan Syadzily di acara penguatan kapasitas bacaleg DPRD Jabar di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (8/8/2023).
Ia menegaskan praktik kanibalisme politik tidak boleh terjadi kembali di internal partai. Sebab, praktik saling jegal atau konflik internal untuk memperebutkan kursi hanya akan memperlemah kekuatan partai.
"Jika sesama kader terjadi saling sikut maka upaya memenangkan Partai Golkar di tahun 2024 akan menjadi kontraproduktif," ungkap dia.
Ace melanjutkan apabila sudah terdapat caleg partai yang turun ke suatu wilayah. Ia meminta agar caleg yang lainnya tidak turun ke wilayah yang sama sebab tidak akan berdampak kepada perolehan suara nanti. "Itu tidak akan menambah suara, cuma sekedar mengambil suara teman kita sendiri," jelas dia.
Ia mengungkapkan persaingan pileg yaitu dengan partai lain. Meski antar kader di internal bersaing, namun tidak boleh saling menjelekkan atau bahkan saling menjatuhkan.
Ace pun mengingatkan para caleg untuk tidak khawatir dengan nomor urut. Sebab dengan sistem pemilu proposional terbuka akan membuka peluang bagi semua nomor urut menjadi anggota legislatif. "Di pemilu 2019, pemenang pertama untuk DPR RI dari Dapil 2 Kabupaten Bandung dan KBB bukan nomor urut satu atau dua, melainkan nomor lima dengan angka perolehan fantastis," kata dia.
Kegiatan pendidikan politik dan kapasitas bagi bacaleg dilaksanakan empat hari diikuti 41 bacaleg dari dapil 1 Kota Bandung dan Kota Cimahi, dapil dua Kabupaten Bandung, dapil 3 KBB, dapil 4 Kabupaten Cianjur. Dapil 14 Kabupaten Garut dan Dapil Jabar 15 Kabupaten dan Kota Tasikmalaya.