Rabu 09 Aug 2023 00:05 WIB

Body Checking Miss Universe, Aisyiyah: Itu Pelecehan

Salmah berpesan agar kontes apapun tetap mengindahkan norma-norma agama.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Ketua Umum PP Aisyiyah 2022-2027 Salmah Orbayinah menyampaikan materi saat Pengajian Umum PP Muhammadiyah dengan tema Energi Baru Pasca Muktamar, Jumat (9/12/2022).
Foto: Republika/Zahrotul Oktaviani
Ketua Umum PP Aisyiyah 2022-2027 Salmah Orbayinah menyampaikan materi saat Pengajian Umum PP Muhammadiyah dengan tema Energi Baru Pasca Muktamar, Jumat (9/12/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Aisyiyah Salmah Orbayinah mengaku turut geram dengan peristiwa yang menimpa para kontestan Miss Universe Indonesia 2023. Menurutnya, apa yang dilakukan oleh penyelenggara terhadap para kontestan itu adalah sebuah pelecehan dan bukan lagi sebuah kompetisi.

"Body checking (pemeriksaan tubuh) itu tujuannya untuk apa? Kalau Miss Universe harusnya banyak yang bisa dinilai tanpa harus melalui body checking segala," ujarnya dengan geram.

Baca Juga

Seharusnya, kata dia, sebuah ajang kompetisi sangat baik apabila dilakukan dengan tujuan meningkatkan martabat perempuan, bukan justru menjadikannya sebagai objek pelecehan seksual. Misalnya, dengan menilai intelektualitasnya, memberi sebuah kasus dan lihat bagaimana cara mereka menemukan solusinya.

Kemudian, bisa juga dilihat kepribadiannya dengan melakukan tes psikologinya, tes spiritualnya, dan tes profesionalnya.

"Tiga hal yang penting bagaimana spiritualitas calon, intelektualitas dan sikap profesionalitasnya," kata Salmah kepada Republika.co.id, Selasa (8/8/2023).

Jika dibutuhkan riwayat kesehatan dari para peserta, kata Salmah, cukup dengan melampirkan surat keterangan sehat dari dokter. Sehingga tidak perlu sampai dilakukan pemeriksaan tubuh yang mengharuskan dia telanjang, apalagi sampai didokumentasikan dengan cara difoto.

"Jadi kalau itu dianggap pelecahan ya memang benar mengarah kesana," kata Salmah.

"Kalau toh ada standar tinggi badan dan berat badan ya tidak apa, harus good looking juga tidak apa, tapi tidak boleh buka-bukaan (telanjang)," katanya.

Salmah berharap kejadian hari ini bisa menjadi bahan evaluasi bersama dan agar peristiwa ini tidak lagi terulang, apalagi jika sampai diikuti oleh ajang-ajang kecantikan lainnya. Salmah berpesan agar kontes-kontes apapun tetap mengindahkan norma-norma agama.

"Miss Universe boleh saja diadakan tapi tetap menganut norma-norma agama. Kalau sampai kemudian pakai bikini dan sebagainya jelas Aisyiyah juga tidak mendukung," kata Salmah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement