REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Media nasional dan lokal diajak untuk mengamplifikasi kegiatan KTT AIS Forum 2023 yang akan diselenggarakan di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC) Bali pada 10-11 Oktober 2023. Indonesia akan menjadi tuan rumah forum internasional bagi negara-negara pulau dan kepulauan yang rencananya akan dihadiri sekitar 51 negara.
"Media agar bersama-sama mengamplifikasi pemberitaan mengenai AIS Forum agar masyarakat dapat mengetahui dan memahami, khususnya mengenai contoh konkret yang dilakukan dan manfaat AIS Forum bagi Indonesia," kata Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika, Usman Kansong, saat berbicara pada media briefing AIS Forum 2023 dan WWF 2024.
Pelaksanaan KTT AIS Forum 2023 di Indonesia ini, ujar Usman, makin memantapkan kepercayaan dunia terhadap leadership Indonesia di berbagai forum internasional. Dalam tiga sampai lima tahun belakangan Indonesia mendapatkan kepercayaan menyelenggarakan berbagai forum internasional. "Termasuk kegiatan AIS Forum,” ujar dia.
Dalam rangka mempersiapkan pelaksanaan KTT AIS Forum 2023, Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik mengadakan media briefing yang dihadiri puluhan jurnalis dari media lokal dan nasional. Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary, menjelaskan KTT AIS Forum 2023 adalah sebuah wadah kerja sama antarnegara pulau dan kepulauan sedunia dengan keanggotan sebanyak 51 negara.
Ia menilai forum ini merupakan momentum penting dalam menunjukkan kepemimpinan Indonesia. "Keikutsertaan Indonesia dalam forum Internasional merupakan bentuk kepemimpinan Indonesia pada event Internasional sehingga menjadi ajang menunjukkan leadership Indonesia di level dunia," ujar Septriana.
Senior Advisor for Climate Governance UNDP Indonesia, Abdul Wahib Situmorang, memaparkan pentingnya kehadiran AIS Forum bagi Indonesia dan negara pulau atau kepulauan lainnya. Sebagai negara pulau dan kepulauan, laut adalah tulang punggung, tidak hanya untuk perekonomian negara tetapi juga bagian dari kehidupan masyarakat yang tinggal di dalamnya.
"Oleh karena itu menjaga laut dan memanfaatkan laut secara berkelanjutan menjadi penting sekali,” ujar Abdul Wahib.
Ia melanjutkan bahwa dalam konteks menjaga dan memanfaatkan laut secara berkelanjutan, dibutuhkan berbagai solusi pintar yang relevan dengan situasi saat ini. AIS Forum hadir untuk menawarkan dan mengerjakan solusi yang dapat diterapkan baik oleh negara maju maupun berkembang.
AIS Forum telah melakukan berbagai kegiatan di negara pulau dan kepulauan. Di antaranya pelatihan kewirausahaan bagi anak muda dan pelaku usaha di Vanuatu dan kerja sama di Fiji berupa penyebaran alat pengukur kesehatan laut. Sepanjang 2023, AIS Forum juga akan melakukan kegiatan di Jamaika, Guyana, Papua Nugini, hingga Britania Raya.
“Forum ini tidak hanya menjadi forum yang bertemu dalam setahun sekali, tetapi dirancang untuk melakukan kegiatan nyata bersama pemerintah dan pemangku kepentingan, terutama anak muda dan perempuan," kata Abdul Wahib. "Bersama-sama memecahkan masalah negara kepulauan seperti perubahan iklim, pencemaran laut terutama sampah plastik, hingga mengelola laut.”