Kamis 10 Aug 2023 14:53 WIB

Perumda Tirta Pakuan Pastikan Pasokan Air Kota Bogor Aman

Dua sumber air baku Perumda Tirta Pakuan memanfaatkan Sungai Ciliwung dan Cisadaene.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Petugas berjalan di dekat pipa transmisi di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Palasari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/3/2022). BMKG mengingatkan dampak serius perubahan iklim terhadap perubahan pola curah hujan, kenaikan suhu dan kenaikan muka air terhadap ketersediaan air bersih di Indonesia.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Petugas berjalan di dekat pipa transmisi di Instalasi Pengolahan Air (IPA) Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor, Palasari, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (30/3/2022). BMKG mengingatkan dampak serius perubahan iklim terhadap perubahan pola curah hujan, kenaikan suhu dan kenaikan muka air terhadap ketersediaan air bersih di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Di tengah musim kemarau, Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor memastikan dua sumber air baku yang didistribusikan kepada ratusan ribu pelanggan setiap harinya tetap aman. Dua sumber air baku yang dimiliki Perumda Tirta Pakuan memanfaatkan Sungai Ciliwung dan Sungai Cisadane.

Direktur Teknik (Dirtek) Perumda Tirta Pakuan, Ardani Yusuf, menyebutkan Perumda Tirta Pakuan memanfaatkan Sungai Ciliwung yang memiliki kapasitas 300 liter per detik dan dialirkan melalui Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Katulampa. Sedangkan dari Sungai Cisadane dengan kapasitas 2.100 hingga 2.200 liter per detik.

“Sampai sejauh ini real time produksi per jam, sampai sejauh ini baik Ciliwung dan Cisadane kita masih produksi sesuai kapasitas yang ada, meski saya mendapatkan informasi bahwa di Bendung Katulampa (debit air) sudah 0 centi meter,” kata Ardani, Kamis (10/8/2023).

Ardani menjelaskan, kapasitas air yang masuk ke SPAM Katulampa tercatat sebanyak 300 liter per detik. Air yang masuk ke SPAM Katulampa, memenuhi kebutuhan pelanggan PDAM yang berada di Kecamatan Bogor Timur dan sebagian Bogor Selatan. 

Sedangkan pemanfaatan sumber air baku yang paling besar kapasitanya berada di Sungai Cisadane, di mana berkisar 2.100 hingga 2.200 liter per detik masuk melalui SPAM Dekeng dan Cipaku. “Hampir 80 persen layanan air bersumber dari Cisadane melalui SPAM Deleng dan Cipaku,” ucap dia.  

Di samping itu, Ardani mendapati laporan ada beberapa wilayah yang saat ini mengalami kekeringan imbas kemarau yang terjadi. Salah satunya, di Jalan Batara, Kelurahan Ciluar, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor.

“Sebenarnya pipa sudah sampai di sana, (tapi) mereka belum jadi pelanggan PDAM (Perumda Tirta Pakuan),” jelasnya. 

Atas hal itu, Ardani dan jajaran direksi Perumda Tirta Pakuan menggelar rapat untuk melakukan penanganan kekeringan di wilayah tersebut. Di mana, Perumda Tirta Pakuan akan menyiapkan tangki hidran umum.

“Jadi yang kita siapkan semacam tangki berkapasitas 3.000 liter, yang akan kita tempatkan menggunakan rangka dan nanti masyarakat secara gratis bisa mengambil,” ujarnya.

Selain itu, sambung dia, beberapa wilayah yang memiliki jaringan Perumda Tirta Pakuan saling interkoneksi antarzona. Sehingga dari total tujuh zona pelayanan bisa saling dihubungkan, untuk membantu ketika ada wilayah yang mengalami gangguan.   

“Sejauh ini pelayanan Alhamdulillah, beberapa pelayanan belum ada kendala, kecuali sifatnya gangguan seperti Pamoyanan, Rancamaya, Bogor Selatan, pipa mengalami pecah sehingga masih recovery wilayah atas saja yang belum mengalir secara normal,” ucapnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement