Kamis 10 Aug 2023 16:57 WIB

Daftarkan ke E-Katalog, GATe UGM Diharapkan Mudah Dipesan Lembaga Pemerintah

GATe khusus dipergunakan di area bandara.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Fuji Pratiwi
Teknisi mencoba kendaraan listrik Gadjahmada Airport Transpoter Electric (GATe) autonomous saat peresmian GATe pada e-Katalog di Yogyakarta, Kamis (10/8/2023).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Teknisi mencoba kendaraan listrik Gadjahmada Airport Transpoter Electric (GATe) autonomous saat peresmian GATe pada e-Katalog di Yogyakarta, Kamis (10/8/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Universitas Gadjah Mada (UGM) mengembangkan kendaraan listrik khusus yang dipergunakan pada area bandara. Kendaraan ini diberi nama GATe atau Gadjahmada Airport Transporter Electric.

Hari ini UGM meresmikan produk GATe  untuk masuk pada e-katalog. E-katalog atau Katalog Elektronik (E-Catalogue) adalah sistem informasi elektronik yang memuat daftar, jenis, spesifikasi teknis, dan harga barang/jasa tertentu dari berbagai penyedia barang/jasa pemerintah.

Baca Juga

"Dengan masuknya produk GATe pada e-katalog maka bagi konsumen seperti lembaga-lembaga pemerintah akan bisa memesan dan membeli produk ini dengan mudah. Peresmian produk ini dilakukan oleh Rektor UGM serta direktur LPDP," kata Ketua Pengembang GATe, Muh Arif Wibisono, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/8/2023).

Arif menjelaskan, kendaraan GATe mempunyai kapasitas mengangkut sebanyak lima penumpang dan satu sopir dengan kecepatan maksimal 25 km/jam. Kendaraan ini berbasis listrik dengan energi yang tersimpan pada baterai, dengan motor penggerak sebesar 4 KW. Kemampuan jelajah GATe sekitar 50 km dan bisa diperpanjang dengan spesifikasi baterai yang lebih tinggi.

Riset ini dimulai sejak tahun 2019 dan akan berakhir pada bulan September 2023.Riset ini dimulai dengan survey pasar kebutuhan kendaraan listrik di bandara, kemudian dikembangkan beberapa desain kendaraan dan menghasilkan desain terpilih yang dipergunaan saat ini.

"Dari desain dikembangkan menjadi gambar teknik yang menghasilkan prototipe awal," ucapnya.

Arif mengatakan, prototipe awal sebanyak dua unit sudah diresmikan pada Hari Kebangkitan Teknologi Nasional tanggal 10 Agustus 2019. Pada tahun berikutnya prototipe tersebut dikembangkan menjadi produk yang pergunakan oleh konsumen akhir, yaitu pengelola bandara. Kemudian pada 2020 produk telah berhasil dibuat dan dipergunakan di Bandara Soekarno Hatta sebanyak tiga unit serta Bandara Yogya International Airport sebanyak 1 unit.

"Pesanan produk ini disponsori oleh Menteri Perhubungan dengan harapan dapat membantu pengembangan kendaraan listrik produk dalam negeri," ungkapnya.

Pada tahun berikutnya produk GATe disempurnakan dengan beberapa perbaikan komponen-komponen pada chassis, body, atap, lampu maupun panel system kendali. Produk juga dilengkapi dengan dokumen produksi, dokumen penggunaan (manual book) serta dilindungi dengan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).

"Pada saat ini GATe sudah mempunyai paten desain untuk mobil beratap serta untuk mobil tanpa atap. Sedang nama GATe juga sudah mendapatkan paten merek," kata dia.

Pada 2022 dan 2023 penelitian ini dikhususkan untuk mempersiapkan produksi awal (initial production). Pada periode ini disiapkan dokumen produksi, rancangan pabrik, rantai pasok pendukung komponen produksi serta fasilitas produksi.

"Tidak ketinggalan juga dipersiapkan jaringan distribusi produk ke konsumen akhir. Fasilitas untuk produksi awal sudah selesai dibuat, dengan target produksi sebanyak 10 unit yang siap dipasarkan. Pada saat ini sudah ada tujuh unit produk yang selesai," ucap Arif.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement