REPUBLIKA.CO.ID, TUBAN -- Kelompok relawan Kyai Muda Jawa Timur (Jatim) yang beranggotakan kiai-kiai muda dari berbagai wilayah ini, menghelat pelatihan pembuatan pisau dapur dan arit rumput. Menggandeng salah satu pandai besi, kegiatan ini dilaksanakan di Desa Pandanagung, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.
Seperti dinukil dari Kantor Berita Antara, Kamis (10/8/2023), Koordinator Wilayah Kyai Muda Jatim, Ali Baidlowi mengatakan, kegiatan ini ditujukan untuk mendukung pengembangan usaha pembuatan pisau, arit, golok, dan sejenisnya.
"Kami hari ini memperkenalkan pandai besi pembuatan perabotan rumah tangga dari besi, seperti pisau, arit, sabit, golok, dan lain sebagainya," ujar Ali.
Dia berharap agar kegiatan ini bisa memotivasi para peserta agar mau menjadikan pembuatan pisau atau arit sebagai salah satu opsi usaha yang bisa dikerjakan.
"Kami harapkan nanti industri pandai besi dari masyarakat tradisional nanti bisa dibuat lebih modern, berproduksi lebih banyak, dan nantinya bahkan kami bisa ekspansi ke luar negeri bahwa produk-produk Indonesia itu bagus," harapnya.
Dengan begitu, Ali menuturkan bahwa ekonomi masyarakat bisa meningkat bila kelak usaha pandai besinya berkembang. Selepas mengikuti pelatihan, para peserta juga mendapatkan pisau dari relawan Kyai Muda Jatim. Pisau-pisau tersebut dibeli relawan dari salah satu pandai besi yang ada di Tuban.
Dalam sela kegiatan mereka, relawan juga mensosialisasikan figur dan program Ganjar Pranowo. Dia menyebut, Ganjar adalah sosok yang sangat mendukung program pemberdayaan masyarakat.
"Pak Ganjar ingin kami harus bermanfaat untuk orang lain, memberikan manfaat dan edukasi kepada masyarakat, dan kami juga berharap kepada Pak Ganjar kalau beliau nanti jadi presiden, menjadi pemimpin yang bijaksana, amanah," pungkasnya.
Kyai Muda Jatim pun berkomitmen untuk terus melanjutkan kegiatan serupa. Ali menyebut, pihaknya telah menyiapkan banyak agenda yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat.
"Kami insyaallah akan mengadakan (pelatihan) cara pembibitan tanaman, agar masyarakat bisa melakukan pembibitan sendiri," kata Ali.
"Yang kedua kami juga akan memanfaatkan karena di Jawa Timur ini sangat banyak (tanaman) bambu, kita akan coba membuat terobosan-terobosan bagaimana bambu bisa dimanfaatkan di masyarakat," kata dia.