REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - 10 Agustus merupakan Hari Malas Sedunia atau The Lazy Day. Malas tak selalu berkonotasi negatif atau buruk.
Hhari ini pun diperingati agar orang-orang dapat menikmati waktu bersantai, menonton film, tiktokan dan hanya sekadar rebahan. Dikutip dari laman National Day Calendar pada Kamis (10/8/2023), The Lazy Day merupakan peringatan yang cukup unik untuk tak melakukan apa-apa.
Kita hanya bisa beristirahat sejenak untuk mengatur nafas. Di dunia yang serba sibuk, apalagi sat set sat set ini, penting untuk beristirahat.
Oleh karenanya, hari ini tercipta di Amerika Serikat (AS) pada awalnya. Dilansir Hindustan Times, setiap tahun Hari Malas Sedunia dirayakan pada tanggal 10 Agustus. Hari ini didedikasikan untuk semua orang malas dan pemalas yang suka bersantai dan tidur siang kapan saja.
Soal bagaimana Hari Malas Sedunia dirayakan masih belum jelas. Banyak yang meyakini bahwa pencetusnya pun bahkan terlalu malas untuk mendokumentasikannya.
Namun, itu menjadi konsep populer di tahun 2000-an. Sejak saat itu, Hari Malas Sedunia diperingati untuk mendedikasikan satu hari bagi para pemalas ketika mereka dapat bermalas-malasan tanpa merasa bersalah karena tidak menyelesaikan sesuatu.
Warganet kemudian berkomentar di media sosial dengan diketahuinya Hari Malas Sedunia ini. "Pantesan hari ini tidur mulu ternyata hari malas ya," kata komentar di Instagram.
"Fyi, Indonesia juga dikenal sebagai negara paling malas (jalan kaki) di dunia," kata komentar menyindir di Instagram.