Jumat 11 Aug 2023 21:47 WIB

Miliki Risiko Kecil, Pemerintah Optimistis SR019 Laris Manis

Pemerintah bakal menerbitkan Sukuk Ritel (SR) seri SR019 pada awal September 2023.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ahmad Fikri Noor
Ilustrasi pembelian sukuk negara.
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Ilustrasi pembelian sukuk negara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan kembali menawarkan produk Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Ritel ke masyarakat. Pemerintah bakal menerbitkan Sukuk Ritel (SR) seri SR019 pada awal September 2023.

Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kementerian Keuangan Dwi Irianti Hadiningdyah mengungkapkan, masa penawaran SR019 rencananya akan dilakukan mulai 1 September hingga 20 September 2023. SR019 juga akan diterbitkan dalam dua seri pada satu waktu atau dual tranches. Hal ini tak jauh berbeda dengan penerbitan SBN ritel sebelumnya di tahun ini, yakni SBR012, SR018, ST010, dan ORI023.

Baca Juga

"Pemerintah cukup optimistis bahwa SR019 yang rencananya akan ditawarkan pada 1 September hingga 20 September 2023 akan memperoleh animo yang positif dari investor ritel domestik," ujar Dwi kepada Republika, Jumat (11/8/2023).

Dwi mengatakan, sebagai salah satu instrumen SBN Ritel tradable, SR019 memiliki risiko yang relatif sangat kecil dan memiliki karakteristik yang sangat menguntungkan bagi investor ritel. Pertama, SR019 sangat aman karena pembayaran pokok dan imbalannya dijamin undang-undang. SR019 juga memberikan rasa aman kepada para investor yang menginginkan produk yang sesuai dengan prinsip syariah karena terbukti telah memperoleh opini syariah dari DSN MUI.

"SR019 juga mudah dan terjangkau, karena minimum pembelian adalah Rp 1 juta dan dapat dipesan dengan platform online (e-SBN) kapan pun dan di mana pun," tutur Dwi.

Tak hanya itu, SR019 juga memberikan kupon secara reguler, sehingga investor dapat menggunakan imbalan per bulan untuk memenuhi kebutuhan keuangannya secara terencana. Menariknya lagi, investor SR019 secara tidak langsung ikut serta dalam membangun negeri karena hasil penerbitan digunakan untuk pembiayaan pembangunan.

"Selain itu, karena SR019 merupakan instrumen yang dapat diperdagangkan di pasar sekunder (tradable), maka risiko likuditas juga dapat diminimalisir," ungkap Dwi.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement