Sabtu 12 Aug 2023 16:30 WIB

Satu Ibu Bayi Tertukar Enggan Tes DNA, Ini Keterangan yang Diterima RS Sentosa Bogor

Pihak RS telah melakukan mediasi antara dua ibu yang bayinya tertukar.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andri Saubani
Polres Bogor menggelar konferensi pers terkait bayi yang tertukar, di Mako Polres Bogor, Jumat (11/8/2023). Siti Mauliah (37 tahun), ibu yang bayinya tertukar pun menangis di konferensi pers tersebut.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Polres Bogor menggelar konferensi pers terkait bayi yang tertukar, di Mako Polres Bogor, Jumat (11/8/2023). Siti Mauliah (37 tahun), ibu yang bayinya tertukar pun menangis di konferensi pers tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Rumah Sakit Sentosa Bogor masih berupaya menawarkan tes DNA terhadap salah satu ibu dari bayi tertukar, yaitu pasien B. Alasan dari pasien B enggan melakukan tes DNA ialah karena tidak siap secara mental dan psikologis.

Juru Bicara RS Sentosa Bogor, Gregg Djako, menjelaskan pihaknya telah melakukan mediasi antara dua ibu bayi yang diduga tertukar yakni pasien B dan Siti Mauliah (37 tahun) pada Mei 2023. Setelah itu Siti dan bayi yang ada di tangannya melakukan tes DNA, dan keluar hasil bahwa bayi yang ada di tangan Siti bukan anak kandungnya. 

Baca Juga

Dari situ, kata Gregg, pasien B menolak dan menyatakan tidak siap secara mental dan psikologis. Pihak rumah sakit pun tidak dapat langsung memaksakan hal tersebut.

Bahkan, sambung dia, RS Sentosa telah menawarkan untuk melakukan tes silang, dengan tujuan supaya hasilnya akurat. Namun tawaran itu lagi-lagi ditolak pasien B.

“(Alasan enggan melakukan tes DNA) bahwa Ibu B secara mental tidak siap. Kami bisa memahami dia tidak siap, karena hasil Ibu Siti sudah jelas tidak identik,” kata Gregg kepada Republika, Sabtu (12/8/2023).

Lebih lanjut, Gregg menduga kekhawatiran itu ada di pasien B lantaran bayi yang dilahirkan pasien B pada 19 Juli 2022 itu merupakan putra pertamanya. Sedangkan, bayi yang dilahirkan Siti pada 18 Juli 2022 merupakan putra keempat.

Selain itu, beredar kabar bahwa pasien B mau melakukan tes DNA asal seluruh bayi yang lahir di RS Sentosa pada kurun waktu tersebut juga dilakukan tes DNA. Menurut Gregg, pihak rumah sakit belum mendapat informasi secara resmi terkait hal itu dari keluarga dan kuasa hukum pasien B.

“Itu belum pernah disampaikan secara terbuka kepada pihak rumah sakit. Tapi kami hanya mendengar informasi dari media, dari mana-mana. (Pasien B) belum pernah menyampaikan secara resmi ke rumah sakit,” jelasnya.

Sebelumnya, diberitakan bayi dari Siti Mauliah diduga tertukar sejak setahun lalu usai melahirkan di rumah sakit di Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor. Siti pun telah melakukan tes DNA di rumah sakit, dan hasilnya menunjukkan bahwa bayi yang dirawatnya selama setahun ini bukan anak kandungnya.

Siti telah membuat laporan ke Polres Bogor dan meminta bantuan ke polisi untuk mencari anak kandungnya. Setelah melahirkan pada 18 Juli 2022, Siti melakukan tes DNA pada Mei 2023 dengan hasil bahwa bayi yang dirawatnya setahun ini bukanlah anak kandungnya. 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement